Acara seminar pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk KH Abdul Chalim Leuwimunding di Surabaya. (Medcom.id/Amal)
Acara seminar pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk KH Abdul Chalim Leuwimunding di Surabaya. (Medcom.id/Amal)

Ulama, Tokoh, hingga Sejarawan Jatim Usulkan KH Abdul Chalim Jadi Pahlawan Nasional

Amaluddin • 30 April 2023 06:54
Surabaya: Para tokoh ulama dan sejarawan di Jawa Timur mengusulkan KH Abdul Chalim Leuwimunding mendapat gelar Pahlawan Nasional. Dia merupakan salah satu tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) asal Majalengka, Jawa Barat.
 
Terkait usulan Gelar Pahlawan Nasional itu, para tokoh, sejarawan, hingga politisi religius di Jawa Timur hadir di gedung Islamic Center Surabaya, untuk membedah perjuangan ayahanda KH Asep Saifuddin Chalim, pendiri dan pemimpin Pondok Pesantren Amanatul Ummah Kabupaten Mojokerto.
 
Beberapa tokoh yang hadir,yakni Nyai Hj Machfudhoh, putri pertama KH Wahab Chasbullah, cucunya KH Hasyim Asyari, putranya KH Hasan Dipo hingga Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.  

"Alhamdulillah, hari ini bertempat di Gedung Islamic Center Surabaya dapat terselenggara Seminar Nasional dalam rangka pengusulan KH. Abdul Chalim Leuwimunding sebagai Calon Pahlawan Nasional," ujar Ketua Panitia seminar, Muhammad Ghofirin, di sela acara seminar pengusulan gelar Pahlawan KH Abdul Chalim Leuwimunding, Sabtu, 29 April 2023.
 
Gus Ghofirin mengatakan ini merupakan seminar ketiga. Sebelumnya diselenggarakan seminar serupa pada hari pada hari Kamis, 30 Maret 2023 di Gedung Yudha Abdi karya Pemkab Majalengka, dan pada hari Selasa, 18 April 2023 di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V Lantai 2, Senayan, Jakarta Pusat.
 
"Pada seminar hari ini, diikuti 500 peserta, yang terdiri dari berbagai unsur diantaranya sejarahwan, ulama, akademisi, birokrat, dan masyarakat umum," kata Gus Ghofirin.
 
Menurutnya, seminar ini merupakan salah satu bagian untuk memenuhi persyaratan administrasi pengusulan Gelar Pahlawan Nasional. "Kami berharap para peserta seminar dapat memberi masukan dan memperkuat dokumen utama maupun dokumen pendukung pengusulan KH. Abdul Chalim Leuwimunding sebagai Calon Pahlawan Nasional. Karena, bisa saja ada sejarah atau cerita yang terlewatkan, dengan adanya seminar diharapkan kita semua bisa mengetahuinya," ujarnya.
 
Gus Ghofirin menilai KH Abdul Chalim Leuwimunding layak menyandang gelar pahlawan nasional atas perannya dalam pendirian Nahdlatul Ulama (NU), sebagai mua'assis dan muharrik NU, serta sebagai mentol politik dan spiritual Laskar Hizbullah saat perjuangan melawan penajah untuk kemedekaan Republik Indonesia.
 
Baca: Gubernur Jatim Ajak Teladani Pondasi Toleransi Warisan Kartini

"Dari hasil seminar ini, sepenuhnya kami serahkan kepada Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Provinsi Jawa Barat. Semoga setelah melalui proses pengkajian dan penelitian yang dilakukan. Usulan Calon Pahlawan Nasional dinilai memenuhi kriteria. Sehingga proses dapat dilanjutkan hingga kepada Presiden Republik Indonesia guna mendapatkan persetujuan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional bagi KH. Abdul Chalim Leuwimunding," ujarnya.
 
Sementara itu, Guru Besar Sosialogi Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya Prof Dr Abdul Halim, menerangkan banyak jejak-jejak sejarah perjuangan KH Abdul Chalim Leuwimunding. Beberapa diantaranya bagai salah satu pendiri NU, terlibat dalam perjuangan kemerdekaan dengan membentuk Laskar Hizbullah Cabang Majalengka, Cirebon di Jawa Barat, hingga jejak sejarah perjuangannya di jalur pendidikan, jalur perekonomian hingga jalur politik.
 
"Beliau mengusulkan agenda pentingnya kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia di komunitas hijaz atau sebelum NU berdiri. Usulan itu disampaikan ke KH Wahab Chasbullah. Dan banyak jejak sejarah beliau terkait pendirian NU hingga kemerdekaan bangsa Indonesia," ujar Abdul.
 
Tak hanya itu, KH Abdul Chalim Leuwimunding dinilai mentor spiritual dalam memperkuat mentalitas laskar Hizbullah supaya tidak takut saat di medan pertempuran. 
 
Ketika terjadi pertempuran hebat di Kota Surabaya melawan sekutu pada November yang saat ini dikenal sebagai Hari Pahlawan di 10 November, KH Abdul Chalim waktu itu juga turut berperan meski tak menenteng senjata.
 
"Ketika serangan umum di Surabaya pada November, beliau menyampaikan undangan pergerakan kiai yang ada di Jawa Barat untuk bersama kiai-kiai di Jawa Timur memobilisasi dan berkumpul di markas besar oelama (MBO) di Waru, Sidoarjo," ucap dia.
 
Selain jejak sejarah perjuangan di Kota Surabaya dan Jawa Timur, KH Abdul Chalim Leuwimunding juga memiliki jejak sejarah di wilayah Jawa Barat.
 
Sejarawan Tim TP2GD Jawa Barat, Ajit Thohir, menambahkan bahwa KH Abdul Chalim selain sebagai pendiri dan penggerak NU yang berkontribusi dalam pendirian NU dan merebut kemerdekaan yang tidak hanya di Surabaya dan Jawa Barat. Juga salah satu yang meredam pergerakan DI/TII di Jawa Barat.
 
"Pada waktu itu banyak kiai-kiai yang terpengaruh. Beliau menyadarkan ke para kiai agar kembali ke pangkuan ibu pertiwi, negara Indonesia. Beliau melakukan pendekatan politiknya yakni, merangkul dan tidak memukul, sehingga tidak ada konfrontasi," kata Ajit.
 
Dia menilai banyak aspek-aspek keunggulan (hagiografi) KH Abdul Chalim Leuwimunding, mulai dari keterlibatan di organisasi Serikat Islam (SI), menjadi salah satu pendiri NU, menjadi pendiri dan redaktur soeara nahdlatoel oelama, terlibat di laskar hizbullah hingga bergerak di bidang pendidikan dan perekonomian.
 
"Beliau membuat surat kabar soera oelama di Surabaya. Kemudian beliau membagikan dan menyebarkan hingga ke Jawa Barat. Dan beliau juga terlibat hingga muncul Resolusi Jihad," ujarnya.
 
Senada juga disampaikan Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad, mengatakan pihaknya memberikan dukungan sepenuhnya agar KH Abdul Chalim menjadi Pahlawan Nasional, seperti KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahab Chasbullah.
 
"Karena kita tahu semua, ketika kita membaca sejarah berdiri NU, maka tidak lepas dari peranan KH Abdul Chalim. Sehingga ketika hari ini diajukan untuk menjadi pahlawan nasional, saya pikir ini sangat layak sekali," ujar KH Juhadi.
 
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menilai peran serta KH Abdul Chalim dalam pendirian NU hingga perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia ini juga layak diganjar sebagai Pahlawan Nasional.
 
"Kebayang nggak Hubbul Wathon Minal Iman, cinta tanah air sebagian dari iman, maka itulah sebagian yang mendorong semangat nasionalisme. Sampai kemudian resolusi jihad. Nah ini jejak-jejak sejarah yang seperti ini harus didukung oleh dokumen yang kuat," kata Khofifah.
 
Sementara itu, KH Asep Saifuddin Chalim, putra KH Abdul Chalim, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat mengusulkan dan mendukung ayahandannya meraih Gelar Pahlawan Nasional. "Saya juga menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas kehadiran dan dukungan dzurriyat pendiri Nahdlatul Ulama dalam seminar ini" ujar Kiai Asep.
 
Selanjutnya Kiai Asep menerangkan bahwa dalam rangka birrul walidain dan dalam rangka memberikan teladan pada generasi berikutnya pada anak turun KH Abdul Chalim, Kiai Asep  merespon pengusulan Gelar Pahlawan Nasional bagi Ayahandanya tersebut dengan sebaik-baiknya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan