Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. (ANTARA/HO-Biro Adpim Jatim)

Gubernur Jatim Ajak Teladani Pondasi Toleransi Warisan Kartini

Antara • 21 April 2023 10:56
Surabaya: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk meneladani warisan emansipasi dan pondasi toleransi yang ditanamkan Raden Ajeng (RA) Kartini.
 
"Dalam hal emansipasi, coba bayangkan, andai dulu RA Kartini putus asa memperjuangkan hak perempuan, mungkin saat ini tidak ada bupati perempuan, gubernur perempuan, apalagi presiden perempuan," katanya di Surabaya, Jumat, 21 April 2023.
 
Peringatan Hari Kartini yang jatuh setiap 21 April memiliki makna istimewa di mata Gubernur Khofifah.

"Berkat perjuangan RA Kartini dan tokoh-tokoh perempuan di masa lalu, saat ini tidak ada lagi batasan-batasan hak pendidikan maupun pekerjaan yang membelenggu perempuan di Indonesia. Baik laki-laki maupun perempuan kini mendapatkan peluang dan kesempatan hidup yang sama," ujarnya.
 
Mantan Menteri Sosial itu mengungkapkan, dengan segala keterbatasannya, RA Kartini tetap gigih memperjuangkan hak perempuan melalui tulisan-tulisannya. Gagasan-gagasannya kini menjadi salah satu tonggak nilai hidup yang terpatri kuat di sanubari bangsa Indonesia.
 
Baca juga: Yuk Kenalan dengan Sosok RA Kartini yang Diperingati Tiap 21 April

"Hasil dari perjuangannya, perempuan kini bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, berkarier sebagai profesional, bahkan menjadi pemimpin negeri," kata dia.
 
Khofifah menekankan, RA Kartini tidak hanya mengajarkan tentang emansipasi perempuan. Lebih dari itu, RA Kartini juga mengajarkan tentang arti toleransi lebih mendalam.
 
"Di era awal gagasan-gagasan RA Kartini mencuat, masyarakat Indonesia pasti akan dihadapkan oleh dua kubu berbeda. Ada yang setuju dengan gagasannya, ada pula yang menolak. Di situlah letak pembelajaran toleransi terjadi demi mencapai tujuan bangsa yang satu," papar dia.
 
RA Kartini, lanjut Khofifah, telah meletakkan pondasi toleransi dalam arti mendalam, bagaimana kaum laki-laki bisa menghargai kondisi perempuan, begitupun sebaliknya.
 
"Bagaimanapun juga, perempuan itu berbeda dengan laki-laki. Perempuan memiliki kondisi yang tidak dialami laki-laki. Berkat pembelajaran RA Kartini, dunia bisa mentolerir kondisi tersebut tanpa membatasi hak-hak perempuan," ungkapnya.
 
Gubernur Khofifah mencontohkan, perempuan pekerja kini mendapat hak cuti lebih dibanding laki-laki. Salah satunya hak cuti melahirkan yang tidak dimiliki oleh laki-laki.
 
"Kita semua kini menoleransi hal tersebut mengingat betapa hebatnya perjuangan ibu saat melahirkan. Sifat toleransi inilah warisan dari seorang RA Kartini, selain gagasan kesetaraan gender. Sebagai bangsa yang besar, tentu kita harus menjaga warisan nilai nilai kemanusiaan ini. Tak hanya dalam memperjuangkan kesetaraan gender, namun juga dalam kehidupan beragama," kata dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan