Umat Hindu di Dusun Belitung, Desa Adit Girijati, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengarak ogoh-ogoh jelang perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1944 (ANTARA/Kasmono)
Umat Hindu di Dusun Belitung, Desa Adit Girijati, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengarak ogoh-ogoh jelang perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1944 (ANTARA/Kasmono)

2 Tahun Absen karena Pandemi, Umat Hindu di Belitung Kembali Gelar Pawai Ogoh-Ogoh

Antara • 02 Maret 2022 18:13
Belitung: Umat Hindu di Dusun Balitung, Desa Adit Girijati, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengarak empat ogoh-ogoh menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 yang jatuh pada Kamis, 3 Maret 2022.
 
Sekretaris Desa Adit Girijati I Gusti Ngurah Oka di Sijuk, Belitung, mengatakan pawai ogoh-ogoh dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan covid-19 secara ketat.
 
"Kami imbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan menghindari terjadinya kerumunan," kata Oka di Belitung, Rabu, 2 Maret 2022.

Ia mengatakan selama dua tahun terakhir pawai ogoh-ogoh di daerah itu ditiadakan mengingat situasi pandemi covid-19.
 
Baca: Penerapan Prokes Jadi Kriteria Penilaian Ogoh-Ogoh Terbaik di Denpasar
 
"Syukur pada tahun ini pelaksanaan pawai ogoh-ogoh bisa kembali dilaksanakan secara sederhana namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
 
Ia menambahkan ogoh-ogoh adalah patung yang dibuat dengan karakter menyeramkan karena menyimbolkan sosok jahat atau setan yang dapat mengganggu jalannya perayaan Nyepi.
 
"Ogoh-ogoh menyimbolkan 'Bhuta Kala' bagi kami ada roh-roh jahat yang akan mengganggu kehidupan selama ini," katanya.
 
Ia menjelaskan usai arak-arakan ogoh-ogoh keliling kampung, selanjutnya ogoh-ogoh dibawa kembali ke tempat awal kemudian dibakar secara bersamaan.
 
"Pembakaran adalah simbol pembasmian dari roh-roh jahat dan pertanda bahawa perayaan Nyepi segera dimulai," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan