Denpasar: Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menegaskan Lapangan Catur Muka steril dari pawai ogoh-ogoh dalam perayaan Hari Raya Nyepi tahun 2022 ini yang jatuh pada 3 Maret 2022 besok. Penegasan ini disampaikan Walikota Denpasar sebab, pawai ogoh-ogoh dilarang untuk diarak keluar dari banjar.
"Untuk ogoh-ogoh di Denpasar nanti akan ada penilaian baik itu di provinsi maupun di Kota Denpasar. Dari yowana (muda-mudi) Kota Denpasar juga akan melaksanakan penilaian untuk pengarak ogoh-ogoh dengan kriteria protokol kesehatan yang ketat. Itu akan dinilai arakan-arakannya itu dan Prokes," ujarnya di Denpasar, Rabu, 2 Maret 2022.
Ia meminta dalam pawai nanti dilakukan secara terbatas, tidak keluar dari wilayah Banjar. Para pengarak wajib dengan protokol kesehatan dan jumlah pengarak dibatasi.
"Prosesnya akan divideokan oleh penilai. Siapa yang terbaik itu yang mendapat penilaian," ujarnya.
Untuk masyarakat umum yang akan menonton akan diawasi oleh Satgas Desa dan Kelurahan setempat agar tidak berkerumun. Ia meminta kepada masyarakat umum agar tidak berkerumun.
Baca: Umat Hindu di Lampung Gelar Catur Brata Nyepi
"Dan kami juga sudah menyampaikan dengan pihak desa adat. Karena proses upacaranya berlangsung juga di masing-masing desa adat. Itu kan ada prosesi agamanya juga. Jadi semua harus taat," ujarnya.
Ia mengatakan, sesungguhnya tidak ada yang sanksi bila ada yang melanggar. Namun pihaknya meminta pengertian masyarakat agar tidak berkerumun.
"Kalau kerumunan kami akan atensi awal ini dengan keterlibatan pecalang adat untuk mengatur masyarakatnya," ujarnya.
Ia juga menegaskan jika Lapangan Catur Muka yang setiap tahun dilakukan pawai ogoh-ogoh kali ini steril. Walaupun lapangan itu sering kali menjadi lokasi puncak pawai ogoh-ogoh tahun tahun sebelumnya.
"Sesungguhnya bukan steril ogoh-ogoh. Kami akan batasi semua waktu. Maksimal itu jam 9 malam akan kami atur. Dan kami sudah rapatkan dengan semua yowana yang ada, sudah setuju menanggapi apa yang menjadi harapan kami. Itu sudah disepakati. Karena sekarang yang terlibat di lapangan itu adalah yowana Kota Denpasar yang menjadi penggeraknya dan desa adat. Kami hanya memfasilitasi," ujarnya
Denpasar: Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menegaskan Lapangan Catur Muka steril dari pawai ogoh-ogoh dalam perayaan
Hari Raya Nyepi tahun 2022 ini yang jatuh pada 3 Maret 2022 besok. Penegasan ini disampaikan Walikota Denpasar sebab, pawai ogoh-ogoh dilarang untuk diarak keluar dari banjar.
"Untuk ogoh-ogoh di Denpasar nanti akan ada penilaian baik itu di provinsi maupun di Kota Denpasar. Dari yowana (muda-mudi) Kota Denpasar juga akan melaksanakan penilaian untuk pengarak ogoh-ogoh dengan kriteria protokol kesehatan yang ketat. Itu akan dinilai arakan-arakannya itu dan Prokes," ujarnya di Denpasar, Rabu, 2 Maret 2022.
Ia meminta dalam pawai nanti dilakukan secara terbatas, tidak keluar dari wilayah Banjar. Para pengarak wajib dengan protokol kesehatan dan jumlah pengarak dibatasi.
"Prosesnya akan divideokan oleh penilai. Siapa yang terbaik itu yang mendapat penilaian," ujarnya.
Untuk masyarakat umum yang akan menonton akan diawasi oleh Satgas Desa dan Kelurahan setempat agar tidak berkerumun. Ia meminta kepada masyarakat umum agar tidak berkerumun.
Baca: Umat Hindu di Lampung Gelar Catur Brata Nyepi
"Dan kami juga sudah menyampaikan dengan pihak desa adat. Karena proses upacaranya berlangsung juga di masing-masing desa adat. Itu kan ada prosesi agamanya juga. Jadi semua harus taat," ujarnya.
Ia mengatakan, sesungguhnya tidak ada yang sanksi bila ada yang melanggar. Namun pihaknya meminta pengertian masyarakat agar tidak berkerumun.
"Kalau kerumunan kami akan atensi awal ini dengan keterlibatan pecalang adat untuk mengatur masyarakatnya," ujarnya.
Ia juga menegaskan jika Lapangan Catur Muka yang setiap tahun dilakukan pawai ogoh-ogoh kali ini steril. Walaupun lapangan itu sering kali menjadi lokasi puncak pawai ogoh-ogoh tahun tahun sebelumnya.
"Sesungguhnya bukan steril ogoh-ogoh. Kami akan batasi semua waktu. Maksimal itu jam 9 malam akan kami atur. Dan kami sudah rapatkan dengan semua yowana yang ada, sudah setuju menanggapi apa yang menjadi harapan kami. Itu sudah disepakati. Karena sekarang yang terlibat di lapangan itu adalah yowana Kota Denpasar yang menjadi penggeraknya dan desa adat. Kami hanya memfasilitasi," ujarnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)