Grobogan: Tingkat inflasi di Jawa Tengah pada September hingga Desember 2022 terus mengalami penurunan. Hingga data terakhir Desember 2022, tingkat inflasi di Jawa Tengah yaitu 5,63 persen.
Untuk mengantisipasi kenaikan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berupaya melakukan intervensi. Selain itu, Ganjar juga melakukan pemantauan harga komoditas yang berpotensi menjadi penyumbang inflasi.
"Hari ini kita sedang konsentrasi pada volatile food bahan pokok. Maka intervensi yang kita coba lakukan saya minta memantau perkembangan harga harian melalui aplikasi SiHati," ujar Ganjar, di Kabupaten Grobogan, Jumat, 13 Januari 2023.
Sejumlah komoditas pangan dari Jawa Tengah yang akan dikirim keluar daerah juga masih dipastikan stok dan distribusinya. Hal itu untuk menjaga pasar dari kelangkaan pasokan yang dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
Kemudian, pihaknya juga melakukan kerja sama antar daerah untuk memperkuat ketahanan pangan antar daerah. Seperti kerja sama dengan Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Umpama kerja sama dengan Jabar, dengan Jatim kita bisa bareng-bareng. Karena beberapa komoditas kita juga lari ke Kalimantan, Sumatera, ini kita coba pantai terus menerus," jelas Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah juga masih terus melakukan pemantauan harga komoditas dengan operasi pasar. Sehingga, gejala inflasi yang timbul dari pasar dan pelaku usaha bisa segera diketahui dan diantisipasi.
"Kita mendorong kawan-kawan Tim Pengendali Inflasi untuk rajin ke pasar. Kalau mereka memantau harga pasar disiplin, kita bisa lebih cepat mengatasinya," kata Ganjar.
Berdasarkan data terakhir SiHati pada Kamis, 12 Januari 2023, harga beras IR 64 medium di Jawa Tengah Rp11.008 per kilogram. Sementara IR 64 premium Rp12.488 per kilogram dan gula pasir kristal Rp13.640 per kilogram.
Untuk komoditas yang berpotensi menjadi penyebab inflasi, yakni minyak goreng curah rata-rata harganya Rp14.745 per kilogram. Selanjutnya cabai rawit merah Rp54.433 per kilogram dan bawang merah Rp35.188 per kilogram.
Grobogan: Tingkat
inflasi di Jawa Tengah pada September hingga Desember 2022 terus mengalami penurunan. Hingga data terakhir Desember 2022, tingkat inflasi di Jawa Tengah yaitu 5,63 persen.
Untuk mengantisipasi kenaikan, Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo berupaya melakukan intervensi. Selain itu, Ganjar juga melakukan pemantauan harga
komoditas yang berpotensi menjadi penyumbang inflasi.
"Hari ini kita sedang konsentrasi pada volatile food bahan pokok. Maka intervensi yang kita coba lakukan saya minta memantau perkembangan harga harian melalui aplikasi SiHati," ujar Ganjar, di Kabupaten Grobogan, Jumat, 13 Januari 2023.
Sejumlah komoditas pangan dari Jawa Tengah yang akan dikirim keluar daerah juga masih dipastikan stok dan distribusinya. Hal itu untuk menjaga pasar dari kelangkaan pasokan yang dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
Kemudian, pihaknya juga melakukan kerja sama antar daerah untuk memperkuat ketahanan pangan antar daerah. Seperti kerja sama dengan Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Umpama kerja sama dengan Jabar, dengan Jatim kita bisa bareng-bareng. Karena beberapa komoditas kita juga lari ke Kalimantan, Sumatera, ini kita coba pantai terus menerus," jelas Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah juga masih terus melakukan pemantauan harga komoditas dengan operasi pasar. Sehingga, gejala inflasi yang timbul dari pasar dan pelaku usaha bisa segera diketahui dan diantisipasi.
"Kita mendorong kawan-kawan Tim Pengendali Inflasi untuk rajin ke pasar. Kalau mereka memantau harga pasar disiplin, kita bisa lebih cepat mengatasinya," kata Ganjar.
Berdasarkan data terakhir SiHati pada Kamis, 12 Januari 2023, harga beras IR 64 medium di Jawa Tengah Rp11.008 per kilogram. Sementara IR 64 premium Rp12.488 per kilogram dan gula pasir kristal Rp13.640 per kilogram.
Untuk komoditas yang berpotensi menjadi penyebab inflasi, yakni minyak goreng curah rata-rata harganya Rp14.745 per kilogram. Selanjutnya cabai rawit merah Rp54.433 per kilogram dan bawang merah Rp35.188 per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)