Suasana kelas di SD N Ngrojo Kulon Progo yang hanya ada beberapa siswa. Foto: istimewa
Suasana kelas di SD N Ngrojo Kulon Progo yang hanya ada beberapa siswa. Foto: istimewa

Tak Dapat Siswa Baru, SDN Ngrojo Kulon Progo Surplus Jumlah Guru

Ahmad Mustaqim • 15 Juli 2022 09:30
Kulon Progo: SDN Ngrojo Desa Kembang, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terlihat sepi. Meski tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022/2023 telah ditutup, tak satupun ada calon siswa masuk dalam catatan sekolah tersebut.
 
Ya, SDN Ngrojo tak mendapatkan satu bocah pun untuk menjadi siswa baru. Meskipun, proses PPDB telah dilakukan sebagaimana yang sekolah lain lakukan. Bahkan telah disertai sejumlah tawaran bantuan dari sekolah kepada anak yang mau mendaftar.
 
Kepala SDN Ngrojo, Bambang Sriyanta menerangkan jajarannya sudah mengerahkan berbagai daya dan upaya agar bisa mendapatkan peserta didik anyar. Tawaran yang diberikan saat sosialisasi atau promosi ke masyarakat mulai dari bonus hingga layanan antar-jemput.

"Sudah sering (memberikan tawaran), termasuk layanan antar jemput karena mayoritas wali murid di sini itu pekerja. Tapi ya enggak berhasil," kata Bambang baru-baru ini. 
 
Sejumlah faktor ditengarai menyebabkan sekolah itu tak dapat siswa. Salah satunya terbatasnya jumlah bocah jebolan taman kanak-kanak (TK) di wilayah itu, khususnya di dekat SDN Ngrojo. Lalu, ada kompetitor lain, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) Grubug, SDN  Jatisarono, SDN Boto dan SD Kanisius Kenteng.
 
Baca: 3 Tahun Tidak Dapat Murid, SD Kanisius Trengguno Gunungkidul Ditutup

Dua faktor di atas menjadi dugaan merosotnya jumlah siswa di SDN Ngrojo. Bahkan, jumlah siswa di sekolah yang berdiri 1982 itu hanya 8 anak. Sebanyak 8 siswa itu ada di kelas II (2 siswa); Kelas IV (3 siswa); Kelas V (1 siswa); dan Kelas VI (2 siswa). 
 
Siswa di sekolah tersebut justru lebih sedikit dibanding guru. Sebab, ada 11 guru yang terdiri 5 orang guru kelas, 3 guru mata pelajaran, seorang guru olahraga, dan dua guru agama.
 
Bambang menyebut Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo sudah mengetahui situasi itu. Hingga kini, belum ada respon yang ia peroleh. Ia mengatakan kemungkinan terburuk sekolah itu akan digabung dengan sekolah lain.
 
"Kalau memang sudah tidak bisa dipertahankan karena kondisi muridnya, kalau memang harus di-regrouping kami pun siap," ujarnya pasrah.
 
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kulon Progo, Arif Prastowo mengatakan tengahmengevaluasi situasi SD N Ngrojo. Selain jumlah siswa sedikit, banyaknya tenaga di sekolah itu juga jadi hal lain. Ia menyebut sekolah itu ada di dekat daerah perkotaan kategori wilayah.
 
"Yang kami pikirkan saat ini tentang efisiensi dan efektivitas pembelajaran di sana. Jika muridnya terlalu sedikit, anggarannya tentu sedikit karena BOS itu mengikuti jumlah murid, sehingga akan kesulitan juga untuk berkembang," kata Arif.
 
Ia menyebut penggabung atau regrouping menjadi salah satu pilihan yang memungkinkan. Jajaranya tengah memikirkan SD mana di wilayah itu yang akan jadi tempat penggabungan. Sementara, pilihan lain membiarkan keberadaan SDN Ngrojo hingga delapan siswa lulus dan tidak menggelar PPDB dalam beberapa tahun ke depan.
 
"(Hanya SDN Ngrojo) satu-satunya SD Negeri di Kulon Progo yang tidak ada murid barunya," ujarnya.
 
Menurut dia, ada ratusan SD di wilayahnya yang dalam situasi kekurangan murid atau kuota tidak terpenuhi. Meskipun, jumlahnya bervariasi. Dari total 115 SD di 12 kecamatan, sekolah yang kekurangan yakni 8 SD di Kecamatan Galur, 8 SD di Kecamatan Girimulyo, 8 SD di Kecamatan Kalibawang, 12 SD di Kecamatan Kokap, 5 SD di Kecamatan Lendah, 6 SD di Kecamatan Nanggulan, 6 SD di Kecamatan Panjatan, 17 SD di Kecamatan Samigaluh, 8 SD di Kecamatan Sentolo, 11 SD di Kecamatan Temon, dan 5 SD di Kecamatan Wates
 
"Sekolah di Kokap, Samigaluh dan Girimulyo itu banyak yang kekurangan siswa, tapi itu wajar karena jumlah lulusan TK tidak terlalu banyak, tidak seperti yang di kota. Rata-rata tidak penuh kuotanya, tapi enggak masalah," ujarnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan