Papan nama SD Trengguno di Kecamatan Ponjong, Gunungkidul.
Papan nama SD Trengguno di Kecamatan Ponjong, Gunungkidul.

3 Tahun Tidak Dapat Murid, SD Kanisius Trengguno Gunungkidul Ditutup

Inibaru • 14 Juli 2022 14:52
Gunungkidul: Berbeda dengan sekolah-sekolah lain yang sudah melakukan aktivitas belajar mengajar di tahun ajaran baru, SD Kanisius Trengguno justru terpaksa harus ditutup. Keputusan berat ini diambil karena tidak ada satu pun murid baru masuk ke sekolah dalam tiga tahun terakhir.
 
SD ini berlokasi di Padukuhan Trengguno, Kelurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta. Memang, masih ada sejumlah murid yang terlihat di halaman sekolah pada Selasa, 12 Juli kemarin. Namun, tetap saja suasananya sangat sepi.
 
“Di sini sudah tiga tahun terakhir tidak menerima murid,” jelas Kepala Sekolah SD Kanisius Trengguno Agnes Rinawati di sekolah yang didirikan pada 1973 tersebut.

Kali terakhir sekolah ini menerima murid adalah pada tahun ajaran 2019/2020. Itu pun hanya 2 orang yang mendaftarkan diri. Pada tahun-tahun sebelumnya, jumlahnya juga tidak pernah melebihi 10 orang. Pada tahun ajaran 2018/2019, ada 6 murid baru, sementara pada tahun ajaran 2017/2018, hanya 7 siswa yang masuk kelas 1.
 
Baca: Kisah SD Swasta di Gunungkidul, Sepi Peminat Hingga Menjelang Usia Senja

Padahal, saat Agnes mulai bekerja di sekolah ini pada 1991, SD Kanisius selalu menerima puluhan siswa setiap kali ajaran baru. Bahkan, meski sekolah ini dibina oleh yayasan Katolik, kala itu muridnya berasal dari berbagai kalangan agama.
 
Tahun demi tahun berganti, jumlah murid yang mendaftar semakin sedikit. Kini, hanya tersisa 11 murid yang bersekolah di kelas 4, 5, serta 6. Total guru yang mengajar juga hanya 3 orang, termasuk Agnes yang mengajar Kelas 5.
 
Ada sejumlah alasan yang membuat SD ini sampai kekurangan murid. Salah satunya adalah banyaknya sekolah di sana. Otomatis, SD Kanisius Trengguno harus bersaing dengan sekolah lainnya.
 
“Satu kalurahan saja ada 6 SD. Jadi ya muridnya semakin sedikit,” lanjut Agnes.
 
Di sisi lain, Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul Winarno justru menyebut tutupnya SD Kanisius Trengguno sebagai dampak dari keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).
 
“Itu mungkin dampak dari keberhasilan KB. Tahun ini saja lulusan TK sekitar 7.500, sedangkan kuota SD kan sekitar 14 ribu. Wajar jika ada beberapa SD yang mendapatkan sedikit murid,” ungkap Winarno.
 
Satu hal yang pasti, Winarno tidak mempermasalahkan penutupan SD Kanisius Trengguno karena ini adalah hak yayasan. Berbeda cerita kalau sekolah yang kekurangan murid adalah sekolah negeri. Biasanya, Kemendikbudristek bakal menawarkan sekolah tersebut untuk melakukan regrouping.
 
Menurut Agnes, dua guru yang sudah berstatus ASN bakal dipindah ke sekolah negeri. Sementara itu, 1 orang yang merupakan guru yayasan bakal dipindah ke sekolah lain yang masuk dalam binaan Yayasan Kanisius. Hal serupa juga bakal diberlakukan pada operator sekolah dan penjaga perpustakaan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan