Surabaya: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur mencatat ada 24 anak mengidap penyakit gagal ginjal akut misterius. Dari jumlah itu, 13 anak di antaranya meninggal.
"Total sampai saat ini ada 13 dari 24 anak di Jatim yang mengidap penyakit gagal ginjal akut meninggal dunia," kata Ketua IDAI Jatim, Sjamsul Arief, saat dikonfirmasi, Kamis, 20 Oktober 2022.
Sjamsul mengatakan puluhan anak itu dirawat di sejumlah rumah sakit di Jatim. Namun Sjamsul tidak merinci detail di mana saja mereka menjalani perawatan.
"Sebanyak 13 anak itu hampir sebulan sejak bulan September dirawat di RS, hingga akhirnya meninggal," jelasnya.
Hingga kini ada sekitar 11 anak yang dirawat dan dalam proses penyembuhan. Mereka tersebar di berbagai wilayah di Jatim. "Kondisinya Alhamdulillah terus membaik. Masih demam, tapi sudah proses penyembuhan, sudah observasi," ungkapnya.
Sjamsul berpesan pada seluruh orang tua untuk rajin mengecek dan meneliti kondisi anak. Bila anak tidak buang air kecil selama 6 jam, maka harus dilakukan observasi dan penelitian lebih lanjut.
"Harus rutin cek pampers dicek, kalau semisal 6 jam basah berarti sudah buang air kecil. Nah, kalau kering berarti nggak pipis. Itu sudah ada gejala (gagal ginjal akut)," ungkapnya.
Menurut Sjamsul anak pengidap gagal ginjal rata-rata kesulitan buang air kecil. Oleh karena itu, Sjamsul mengingatkan kepada para orang tua untuk tidak sembarangan memberi obat.
"Kalau anak panas jangan dikasih sirup. Jangan tiap jam dikasih obat. Dibawa ke dokter aja dulu. Nanti dikasih puyer supaya demamnya turun," ujarnya.
Surabaya: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Jawa Timur mencatat ada 24 anak mengidap penyakit
gagal ginjal akut misterius. Dari jumlah itu, 13 anak di antaranya meninggal.
"Total sampai saat ini ada 13 dari 24 anak di Jatim yang mengidap penyakit
gagal ginjal akut meninggal dunia," kata Ketua IDAI Jatim, Sjamsul Arief, saat dikonfirmasi, Kamis, 20 Oktober 2022.
Sjamsul mengatakan puluhan anak itu dirawat di sejumlah rumah sakit di Jatim. Namun Sjamsul tidak merinci detail di mana saja mereka menjalani perawatan.
"Sebanyak 13 anak itu hampir sebulan sejak bulan September dirawat di RS, hingga akhirnya meninggal," jelasnya.
Hingga kini ada sekitar 11 anak yang dirawat dan dalam proses penyembuhan. Mereka tersebar di berbagai wilayah di Jatim. "Kondisinya Alhamdulillah terus membaik. Masih demam, tapi sudah proses penyembuhan, sudah observasi," ungkapnya.
Sjamsul berpesan pada seluruh orang tua untuk rajin mengecek dan meneliti kondisi anak. Bila anak tidak buang air kecil selama 6 jam, maka harus dilakukan observasi dan penelitian lebih lanjut.
"Harus rutin cek pampers dicek, kalau semisal 6 jam basah berarti sudah buang air kecil. Nah, kalau kering berarti nggak pipis. Itu sudah ada gejala (gagal ginjal akut)," ungkapnya.
Menurut Sjamsul anak pengidap gagal ginjal rata-rata kesulitan buang air kecil. Oleh karena itu, Sjamsul mengingatkan kepada para orang tua untuk tidak sembarangan memberi obat.
"Kalau anak panas jangan dikasih sirup. Jangan tiap jam dikasih obat. Dibawa ke dokter aja dulu. Nanti dikasih puyer supaya demamnya turun," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)