Ilustrasi anak demam (ANTARA/Pexels)
Ilustrasi anak demam (ANTARA/Pexels)

IDAI dan Dinkes Jatim Tak Kompak soal Data Kasus Gagal Ginjal Akut

Amaluddin • 21 Oktober 2022 18:47
Surabaya: Data kasus gagal ginjal akut anak di Jawa Timur simpang siur. Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur, memiliki data berbeda.
 
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, tercatat ada 23 kasus ginjal akut di Jatim, dan 12 di antaranya meninggal. Sementara IDAI Jatim mencatat ada 24 kasus dan 13 di antaranya meninggal.
 
Kepala Dinkes Jatim, Erwin Astha Triyono, menyebut data yang dimiliki Dinkes berdasarkan laporan dari Dinkes di kabupaten/kota di Jatim. Terdapat 23 kasus gagal ginjal akut, dengan rincian 12 meninggal, delapan sembuh, dan tiga anak masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Data yang dimiliki Jatim sampai 20 Oktober adalah 23 kasus. Meninggal 12 kasus, sembuh delapan kasus, dan masih dirawat tiga kasus. Ada dua kasus di RS dr Soetomo, satu di RSSA Malang," kata Erwin, di Surabaya, Jumat, 21 Oktober 2022.
 
Baca juga: RSD Gunung Jati Cirebon Tangani 376 Kasus Gagal Ginjal Akut

Erwin pun menjelaskan gejala yang biasa dialami anak yang terserang gagal ginjal akut, yakni urine atau air kencing yang berkurang, dibarengi dengan demam dan flu. Erwin pun mengimbau orang tua, apabila intensitas kencing anak berkurang agar segera menjalani pemeriksaan ke rumah sakit.
 
"Kalau kencingnya baik tapi ada flu-nya ya tetap ke RS. Jangan sampai gejala lanjut kencing berkurang dan gejala anuria. Saran saya untuk masyarakat, sakit apa pun jangan diobati sendiri," katanya.
 
Erwin juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Yakni dengan menjaga kebersihan serta mengkonsumsi makanan sehat. "Dengan adanya cuaca ini diupayakan untuk nutrisi bagus, hindari kontak udara dingin berlebihan, jadi anak tetap sehat," jelas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan