Hasil petani dari Paguyuban Petani Al-Barokah di Semarang, Jawa Tengah. Dokumentasi/ Istimewa.
Hasil petani dari Paguyuban Petani Al-Barokah di Semarang, Jawa Tengah. Dokumentasi/ Istimewa.

Keren, 23 Tahun Kelompok Petani di Semarang Pakai Pupuk Buatan Sendiri

Mustholih • 29 September 2022 16:51
Semarang: Kelompok petani di salah satu daerah pinggiran Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sudah berdikari lewat penggunaan pupuk organik yang dibikin sendiri sejak 1998. Kelompok petani ini tergabung dalam Paguyuban Petani Al-Barokah di Desa Ketapang, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang.
 
"Kami sudah konsen 23 tahun lalu memakai pupuk organik dan itu kami buat sendiri, sehingga kami memang punya pabrik sendiri," kata Ketua Paguyuban Petani Al-Barokah, Musthofa, di Semarang, Jateng, Kamis, 29 September 2022.
 
Baca: Pupuk Indonesia Perketat Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Bertahun-tahun membudidayakan pupuk organik, kelompok tani Al-Barokah sampai mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas hingga mampu diekspor ke luar negeri. Produk unggulan yang dihasilkan kelompok tani Al-Barokah, yakni beras organik.
 
"Jadi kami memang udah lama dan kami mempunyai pabrik, jadi pupuk organik itu kami budidayakan dan kami aplikasikan dari, oleh dan untuk petani," jelas Musthofa.

Musthofa mengaku menerima banyak manfaat dari menggunakan pupuk organik. Salah satunya, dapat menghilangkan ketergantungan dari pupuk subsidi pemerintah.
 
"Kami punya teknologi dan bermitra dengan beberapa perguruan tinggi bagaimana membuat, memproduksi pupuk organik sesuai standarisasi internasional. Jadi kalau sekarang ada kelangkaan pupuk atau sulit semakin mahal, nah kami 23 tahun sudah tidak merasakan. Kami tidak memakai pupuk subsidi dari pemerintah," ungkapnya.
 
Menurut Musthofa kelompok tani Al-Barokah di Jateng sudah mengembangkan sekitar 1800 Hektar lahan yang menggunakan pupuk organik. Musthofa mendorong para petani konvensional segera beralih ke pupuk organik demi membebaskan diri dari ketergantungan pupuk kimia.
 
"Petani konvensional yang harus beralih ke pupuk organik, ya ini satu-satunya solusi," beber Musthofa.
 
Apalagi, kata Musthofa, memproduksi pupuk organik tidak semahal membeli pupuk kimia bersubsidi. Sebab bahan baku pupuk organik mudah didapat karena ada di sekeliling para petani.
 
"Harga mahal yang anorganik. Wong itu bahan-bahannya organik ada di sekeliling kita. Kalau bahan itu ada di sekitar kita, cuman kita butuh teknologi, butuh inovasi, dan  butuh kreativitas," kata Musthofa.
 
Musthofa mengatakan Pemerintah sangat mendukung para petani menggunakan pupuk organik lewat program Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO).
 
"Ada, pemerintah ya mendukung selalu untuk beralih ke organik,  karena satu, alam ini sudah terlalu banyak rusak karena pupuk kimia sintetik yang di pakai, Pestisida kimia sintetik itu yang merusak alam, tanah tidak gembur lagi ya macem-macem lah, tetapi kan itu beberapa person yang paham tentang organik," ujar Musthofa.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan