Bekasi: Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali berhasil menyelamatkan 18 anak bangsa dari sindikat penyaluran PMI ilegal, di wilayah Bekasi dan Cipayung. Mereka diiming-imingi diberangkatkan ke negara Timur Tengah, Polandia, hingga Australia.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, para calon PMI yang bakal diterbangkan ke Australia dan Polandia secara ilegal, sudah mengeluarkan kocek hingga Rp31 juta. Sedangkan yang ke Timur Tengah, keluarganya diberikan tip oleh sindikat sebesar Rp5-10 juta.
"PMI merasa ini ada orang dermawan. Padahal semua uang akan diakumulasi dan diganti dengan bunga yang cukup tinggi," kata Benny di kantor BP2MI, Senin, 13 Maret 2023.
"Kalau yang ke Timur Tengah, seolah-olah uang itu disiapkan oleh calo, semua pembiayaan diurus oleh calo, sampai pemberangkatan. Kemudian keluarga diberikan uang tip Rp5-10 juta," tambah Benny.
Baca: Kepala BP2MI Minta Jajarannya Gaul dan Sensitif Respons Isu PMI
Dari 18 orang itu, Benny merinci, 14 calon PMI akan dipekerjakan secara ilegal di Polandia dan Australia. Lalu, 4 perempuan lainnya ke Timur Tengah.
"Bayangkan yang ke Polandia dan Australia sudah keluar uang rata-rata tadi Rp31 juta, dari total biaya Rp55 juta. Yang Timur Tengah keluarga cuma dikasih tip Rp5-10 juta," ungkap Benny.
Benny berharap, para penegak hukum serius memberantas sindikat PMI ilegal di Indonesia. Karena, langkah BP2MI hanya bisa sebatas melakukan pencegahan saja.
"Masalahnya, mau sampai kapan begini terus. Harus bisa memenjarakan bikin efek jera, tak hanya calo tapi master mind (dalang) yang memperdagangkan anak anak bangsa," tegas Benny.
Lebih lanjut, Benny mengungkapkan, 18 anak bangsa ini akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing setelah diperiksa pihak kepolisian.
"Mereka kita jamin makan minum, mandi hingga tempat tinggal sementaranya. Dan kita akan pulangkan, full dari biaya BP2MI, setelah pihak polisi selesai meminta keterangan dari korban," tutup Benny.
Bekasi: Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (
BP2MI) kembali berhasil menyelamatkan 18 anak bangsa dari sindikat penyaluran PMI ilegal, di wilayah Bekasi dan Cipayung. Mereka diiming-imingi diberangkatkan ke negara Timur Tengah, Polandia, hingga Australia.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, para calon PMI yang bakal diterbangkan ke Australia dan Polandia secara ilegal, sudah mengeluarkan kocek hingga Rp31 juta. Sedangkan yang ke Timur Tengah, keluarganya diberikan tip oleh sindikat sebesar Rp5-10 juta.
"PMI merasa ini ada orang dermawan. Padahal semua uang akan diakumulasi dan diganti dengan bunga yang cukup tinggi," kata Benny di kantor BP2MI, Senin, 13 Maret 2023.
"Kalau yang ke Timur Tengah, seolah-olah uang itu disiapkan oleh calo, semua pembiayaan diurus oleh calo, sampai pemberangkatan. Kemudian keluarga diberikan uang tip Rp5-10 juta," tambah Benny.
Baca:
Kepala BP2MI Minta Jajarannya Gaul dan Sensitif Respons Isu PMI
Dari 18 orang itu, Benny merinci, 14 calon PMI akan dipekerjakan secara ilegal di Polandia dan Australia. Lalu, 4 perempuan lainnya ke Timur Tengah.
"Bayangkan yang ke Polandia dan Australia sudah keluar uang rata-rata tadi Rp31 juta, dari total biaya Rp55 juta. Yang Timur Tengah keluarga cuma dikasih tip Rp5-10 juta," ungkap Benny.
Benny berharap, para penegak hukum serius memberantas sindikat PMI ilegal di Indonesia. Karena, langkah BP2MI hanya bisa sebatas melakukan pencegahan saja.
"Masalahnya, mau sampai kapan begini terus. Harus bisa memenjarakan bikin efek jera, tak hanya calo tapi master mind (dalang) yang memperdagangkan anak anak bangsa," tegas Benny.
Lebih lanjut, Benny mengungkapkan, 18 anak bangsa ini akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing setelah diperiksa pihak kepolisian.
"Mereka kita jamin makan minum, mandi hingga tempat tinggal sementaranya. Dan kita akan pulangkan, full dari biaya BP2MI, setelah pihak polisi selesai meminta keterangan dari korban," tutup Benny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)