Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota Semarang, segera menarik rem terkait kondisi penyebaran covid-19 di daerah itu. Salah satu pertimbangannya, perkembangan dan kondisi kedisiplinan warga terhadap protokol kesehatan cukup mengkhawatirkan.
"Saya minta Pemkot Semarang segera menarik rem, segera lakukan langkah-langkah tegas dan tepat untuk mencegah penyebaran covid-19," kata Ganjar, Kamis, 10 September 2020.
Baca juga: Selisih Data Covid-19 Pusat dan Semarang Capai 1.467 Kasus
Penarikan rem bagi Kota Semarang, lanjut Ganjar, bukan berdasarkan data dari pusat yang menyebutkan daerah ini tertinggi kasus covid-19 se-Indonesia. Tingkat disiplin warga terhadap protokol kesehatan yang semakin menurun dapat membahayakan semua pihak.
Masalah perbedaan data, imbuh Ganjar, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah memberikan penjelasan secara detail.
Tidak hanya secara garis besar dan global, tetapi sampai data nama dan alamat secara gamblang bahwa covid-19 aktif Kota Semarang, hanya 500-an kasus, tak seperti data Satgas Covid-19 Nasional yang menyebut mencapai ribuan.
"Saya minta agar pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan lebih ketat lagi, selain itu adanya penegakan hukum lebih masif dan diterapkan tegas tidak pandang bulu, lakukan sosialisasi, penegakan hukum, dan langkah tepat," tegasnya. (Akhmad Safuan)
Semarang: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota Semarang, segera
menarik rem terkait kondisi penyebaran covid-19 di daerah itu. Salah satu pertimbangannya, perkembangan dan kondisi kedisiplinan warga terhadap protokol kesehatan cukup mengkhawatirkan.
"Saya minta Pemkot Semarang segera menarik rem, segera lakukan langkah-langkah tegas dan tepat untuk mencegah penyebaran covid-19," kata Ganjar, Kamis, 10 September 2020.
Baca juga:
Selisih Data Covid-19 Pusat dan Semarang Capai 1.467 Kasus
Penarikan rem bagi Kota Semarang, lanjut Ganjar, bukan berdasarkan data dari pusat yang menyebutkan daerah ini tertinggi kasus covid-19 se-Indonesia. Tingkat disiplin warga terhadap protokol kesehatan yang semakin menurun dapat membahayakan semua pihak.
Masalah perbedaan data, imbuh Ganjar, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi sudah memberikan penjelasan secara detail.
Tidak hanya secara garis besar dan global, tetapi sampai data nama dan alamat secara gamblang bahwa covid-19 aktif Kota Semarang, hanya 500-an kasus, tak seperti data Satgas Covid-19 Nasional yang menyebut mencapai ribuan.
"Saya minta agar pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan lebih ketat lagi, selain itu adanya penegakan hukum lebih masif dan diterapkan tegas tidak pandang bulu, lakukan sosialisasi, penegakan hukum, dan langkah tepat," tegasnya. (Akhmad Safuan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
