Institusi Pendidikan di Sukabumi Jadi Klaster Baru Penyebaran Covid-19
Media Indonesia.com • 13 September 2020 13:44
Sukabumi: Salah satu institusi pendidikan menjadi kluster baru penyebaran covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Lantaran ditemukannya 21 kasus baru covid-19 di lingkungan lembaga pendidikan tersebut.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, mengatakan penambahan kasus baru covid-19 terjadi pada Sabtu, 12 September 2020. Jumlah kasus bertambah signifikan.
"Sama, kasus institusi pendidikan," kata Wahyu saat dihubungi Media Indonesia, Minggu, 13 September 2020.
Wahyu masih irit bicara perihal tambahan 21 kasus positif covid-19 tersebut. Namun, informasi yang beredar, klaster institusi pendidikan itu berada di Kecamatan Gunungpuyuh.
Baca: Tak Pakai Masker, Puluhan Remaja di Tangsel Dihukum
Berdasarkan data terbaru dari Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi, hingga Sabtu, 12 September 2020, terdapat 169 kasus terkonfirmasi covid-19. Sebelum ditemukan kasus baru terkonfirmasi di salah satu lembaga pendidikan itu, jumlahnya sebanyak 148 kasus.
Dari jumlah kasus terkonfirmasi yang ada, sebanyak 127 orang sudah menjalani perawatan. Mereka sudah dinyatakan sembuh. Sedangkan 42 pasien masih menjalani perawatan di ruang isolasi.
Sementara jumlah suspect atau terduga covid-19 mencapai 177 kasus, termasuk tambahan 2 kasus pada Sabtu, 12 September 2020. Pada kasus suspect tersebut, sebanyak 53 orang masih menjalani isolasi mandiri. Sebanyak 124 suspect dinyatakan telah selesai menjalani isolasi.
Baca: Pemkot Tangerang Revisi Izin Pengumpulan Massa
Pemkot Sukabumi melalui Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 pun masif melakukan tes usap bagi masyarakat umum, tenaga kesehatan, guru, maupun aparatur sipil negara di lingkungan Pemkot Sukabumi. Sehingga bisa segera ditangani, bila ditemukan kasus positif covid-19.
"Pemerintah Kota Sukabumi akan terus melakukan penguatan pada tracking, tracing, dan testing. Sehingga, jika terjadi kasus baru covid-19 dapat segera ditangani secara cepat," kata Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.
Pemkot Sukabumi menargetkan bisa melakukan tes usap bagi 3.500-an warga atau 1 per 1.000 dari jumlah penduduk. Dengan dilakukan tes usap secara masif, Fahmi berharap bisa mendeteksi penyebaran covid-19.
"Kami selalu menekankan upaya 3T yaitu tracing, tracking, dan testing. Ini tiga kunci utama kita mendeteksi penyebaran covid-19. Penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat juga masih menjadi fokus utama mencegah penyebaran covid-19 di Kota Sukabumi," tukasnya.
Sukabumi: Salah satu institusi pendidikan menjadi kluster baru penyebaran covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Lantaran ditemukannya 21 kasus baru
covid-19 di lingkungan lembaga pendidikan tersebut.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, mengatakan penambahan kasus baru covid-19 terjadi pada Sabtu, 12 September 2020. Jumlah kasus bertambah signifikan.
"Sama, kasus institusi pendidikan," kata Wahyu saat dihubungi Media Indonesia, Minggu, 13 September 2020.
Wahyu masih irit bicara perihal tambahan 21 kasus positif covid-19 tersebut. Namun, informasi yang beredar, klaster institusi pendidikan itu berada di Kecamatan Gunungpuyuh.
Baca: Tak Pakai Masker, Puluhan Remaja di Tangsel Dihukum