Ilustrasi. (Medcom.id)
Ilustrasi. (Medcom.id)

Dibaiat NII, Sejumlah Anak di Garut Alami Penyimpangan Akidah

Media Indonesia.com • 07 Oktober 2021 13:28
Garut: Puluhan anak dan orang tua di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengaku dibaiat masuk aliran sesat Negara Islam Indonesia (NII). Mereka diduga telah didoktrin paham radikal.
 
Lurah Sukamentri, Suherman, mengatakan, mendapat laporan adanya puluhan anak dan orang tua telah masuk ajaran sesat NII. Mereka mengaku anaknya yang masih 15 tahun telah mengalami penyimpangan akidah.
 
"Kami menduga anak dan orang tua masuk NII setelah dibaiat oleh seseorang dan berdasarkan pengakuan mereka sejumlah anak dibaiat hingga salah satunya didoktrin, diberikan pemahaman menganggap pemerintah RI thoghut," katanya, Kamis, 7 Oktober 2021.

Ia mengatakan, kejadian itu meresahkan warga yang lain. Masyarakat pun langsung melaporkan kepada kelurahan meminta agar dilakukan musyawarah bersama para tokoh dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
 
"Salah seorang yang diduga telah melakukan pembaiatan dihadirkan dan diberi waktu untuk melakukan pemaparan tentang ajaran NII. Saat memaparkan ia bilang kalau hasil kajian pemerintahan saat ini adalah jahiliyah atau thoghut," ujar Suherman.
 
Baca juga: Puluhan Warga Garut Dibaiat NII Diusut Densus 88
 
Menurut dia, tidak semua anak sudah dibaiat NII. Namun mereka telah memahami apa yang didoktrinkan oleh pelaku. Bahkan beberapa di antara mereka membaca syahadat yang berbeda.
 
Suherman melanjutkan ada sekitar 59 orang yang sudah dibaiat. Tetapi saat dilakukan pengecekan ulang, banyak warga tidak tahu NII seolah namanya hanya dicatut.
 
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kodim 0611 dan Polres Garut, juga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk memulihkan anak-anak yang sempat terpapar NII," terang dia.
 
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbanpol) Kabupaten Garut, Wahyudijaya, menerangkan masih menyelidiki dugaan penyebaran NII di wilayah Kecamatan Garut Kota.
 
"Kami sekarang tengah menyusun strategi terutama berkomunikasi dengan pihak terkait. Karena ajaran sesat ini berpotensi bahaya," paparnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan