Jakarta: Gunung Marapi, Sumatra Barat, kembali erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam pekat pada pukul 15.16 WIB, Senin sore, 5 Februari 2024. Sebelum erupsi, Gunung Marapi telah sepuluh hari tidak menunjukkan aktivitas.
Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Marapi, Ugan Boyson Saing, mengatakan erupsi terjadi selama 1 menit 28 detik dengan dua letusan tektonik lokal. Dikutip dari Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, 6 Februari 2024, warga dilarang beraktivitas di jarak radius 4,5 kilometer.
Menurut warga di kaki gunung, letusan tersebut diiringi suara gemuruh. Gunung Marapi saat ini masih berstatus level III atau Siaga. Artinya, Gunung Marapai sewaktu-waktu dapat mengalami letusan.
Warga yang bermukim di sekitar lembah sungai yang berhulu dari Gunung Marapi diminta mewaspadai longsor dan lahar dingin selama status siaga berlaku. Warga juga diimbau menggunakan masker saat terjadi hujan abu. (Tamara Aulia Maurens Sanny)
Jakarta: Gunung Marapi, Sumatra Barat, kembali erupsi dan mengeluarkan
abu vulkanik berwarna hitam pekat pada pukul 15.16 WIB, Senin sore, 5 Februari 2024. Sebelum erupsi, Gunung Marapi telah sepuluh hari tidak menunjukkan aktivitas.
Ketua Tim Tanggap Darurat Gunung Marapi, Ugan Boyson Saing, mengatakan erupsi terjadi selama 1 menit 28 detik dengan dua letusan tektonik lokal. Dikutip dari Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, 6 Februari 2024, warga dilarang beraktivitas di jarak radius 4,5 kilometer.
Menurut warga di kaki gunung, letusan tersebut diiringi suara gemuruh. Gunung Marapi saat ini masih berstatus level III atau Siaga. Artinya, Gunung Marapai sewaktu-waktu dapat mengalami letusan.
Warga yang bermukim di sekitar lembah sungai yang berhulu dari Gunung Marapi diminta mewaspadai longsor dan lahar dingin selama status siaga berlaku. Warga juga diimbau menggunakan masker saat terjadi hujan abu.
(Tamara Aulia Maurens Sanny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)