Tangerang: Cicih, 16, asisten rumah tangga (ART) yang melompat dari lantai 3 rumah majikannya, di Karawaci, Kota Tangerang menghembuskan nafas terakhirnya saat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang. Cicih meninggal lantaran adanya memar di paru-parunya.
"Ada luka memar di paru-parunya sehingga jadi penggumpalan darah juga. itu yang menyebabkan kematian," ujar Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, Endang Widyastiwi, Rabu, 5 Juni 2024.
Endang menuturkan, sebelum korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan perawatan, sebelumnya sempat dilakukan penanganannya di RS Tiara.
"Di hari pertama perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang, dari pemeriksaan ditemukan kakinya patah, ada beberapa memar di badan, dan wajah. Selain itu paru-parunya bersih. Ternyata pada hari kedua ada memar di parunya, ada trauma yang cukup dalam," katanya.
Endang menambahkan, untuk mengetahui lebih lanjut terkait meninggalnya ART berusia 16 tahun itu, pihaknya akan melakukan proses autopsi.
"Untuk pemeriksaan lanjutan, kami akan lakukan autopsi dengan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 jam. Itu untuk tahu sebab kematiannya," jelasnya.
Sementara, Asisten Administrasi (Asda) III Pemerintah Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar mengatakan, jika pihaknya memfasilitasi untuk pemulangan jenazah hingga ke tempat pemakaman di Kerawang, Jawa Barat.
"Kita akan memfasilitasi pemulangan jenazah. Jadi proses autopsi sampai dimandikan, nanti tentu akan kita fasilitasi oleh Dinsos (Dinas Sosial), dan di sana juga sudah disiapkan segala sesuatunya," kata Wahyudi.
Tangerang: Cicih, 16,
asisten rumah tangga (ART) yang melompat dari lantai 3 rumah majikannya, di Karawaci, Kota Tangerang menghembuskan nafas terakhirnya saat dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang. Cicih meninggal lantaran adanya memar di paru-parunya.
"Ada luka memar di paru-parunya sehingga jadi penggumpalan darah juga. itu yang menyebabkan kematian," ujar Direktur RSUD Kabupaten Tangerang, Endang Widyastiwi, Rabu, 5 Juni 2024.
Endang menuturkan, sebelum korban dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk dilakukan perawatan, sebelumnya sempat dilakukan penanganannya di RS Tiara.
"Di hari pertama perawatan di
RSUD Kabupaten Tangerang, dari pemeriksaan ditemukan kakinya patah, ada beberapa memar di badan, dan wajah. Selain itu paru-parunya bersih. Ternyata pada hari kedua ada memar di parunya, ada trauma yang cukup dalam," katanya.
Endang menambahkan, untuk mengetahui lebih lanjut terkait meninggalnya ART berusia 16 tahun itu, pihaknya akan melakukan proses autopsi.
"Untuk pemeriksaan lanjutan, kami akan lakukan autopsi dengan membutuhkan waktu sekitar 2 sampai 3 jam. Itu untuk tahu sebab kematiannya," jelasnya.
Sementara, Asisten Administrasi (Asda) III Pemerintah Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar mengatakan, jika pihaknya memfasilitasi untuk pemulangan jenazah hingga ke tempat pemakaman di Kerawang, Jawa Barat.
"Kita akan memfasilitasi pemulangan jenazah. Jadi proses autopsi sampai dimandikan, nanti tentu akan kita fasilitasi oleh Dinsos (Dinas Sosial), dan di sana juga sudah disiapkan segala sesuatunya," kata Wahyudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)