Jakarta:Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti Pemprov Jawa Barat untuk mengintensifkan mitigasi jelang puncak musim hujan.
BMKG memprediksi puncak musim hujan di seluruh wilayah Provinsi Jabar akan terjadi pada periode Januari-Februari 2022.
“Berdasarkan observasi curah hujan yang dilakukan BMKG, hingga awal Desember 2021, seluruh provinsi Jawa Barat telah memasuki musim hujan, sehingga harus diantisipasi terhadap bencana hidrometeorologi,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Jumat, 24 Desember 2021.
Dwikorita menjelaskan fenomena La Nina yang berpotensi meningkatkan curah hujan bulanan dari 10-100% di sebagian wilayah di Jawa Barat.
“Perlu diwaspadai intensitas hujan tinggi yang berpotensi bencana hidrometeorologi seperti longsor di daerah dataran tinggi atau pegunungan, dan banjir di dataran rendah atau bantaran sungai,” sebut Kepala BMKG.
Baca juga: Gus Yahya Ungguli Kiai Said di Putaran Pertama Pemilihan Ketum PBNU
Kemudian, untuk curah hujan pada bulan Desember 2021 sampai Maret 2022 diprakirakan pada intensitas menengah hingga sangat tinggi, khususnya di wilayah bagian tengah dan selatan.
Data dari BMKG menunjukkan, berdasarkan prakiraan curah hujan yang tinggi pada periode musim hujan, dan puncak musim hujan (yaitu Januari-Februari 2022), agar waspada potensi bencana hidrometeorologi, khususnya pada Desember 2021 di bagian barat, selatan, dan timur Jawa Barat. Dan pada bulan Januari-Maret 2022 hampir diseluruh Jawa Barat, kecuali pesisir utara.
BMKG mengimbau, kepada pemerintah daerah, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi agar menyiapkan dan mengambil langkah-langkah antisipatif terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, atau puting beliung.
Baca juga: Pelaku Pencabulan Anak SD di Malang Divonis 4 Tahun Penjara
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi atas peringatan dan informasi yang disampaikan oleh BMKG. Ridwan Kamil akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan juga masyarakat agar waspada saat musim hujan tiba.
“Peringatan dan informasi cuaca baik harian ataupun bahkan bulanan perlu kami ketahui agar bisa memberikan upaya mitigasi yang baik bagi masyarakat Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jika Pemprov Jabar akan memasifkan literasi kebencanaan kepada masyarakat, di antaranya dengan membuat saran informasi berbasis digital guna menjangkau lebih banyak masyarakat. Mengingat, jumlah masyarakat Jabar mencapai lebih dari lima puluh juta.
Ridwan Kamil juga meminta kepada BMKG untuk memberikan data dan informasi terkait kenaikan suhu dan korelasinya dg peningkatan cuaca ekstrem, guna mendukung literasi dalam mitigasi pemanasan global di Jawa Barat," jelasnya.
Jakarta:Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti Pemprov Jawa Barat untuk mengintensifkan mitigasi
jelang puncak musim hujan.
BMKG memprediksi puncak musim hujan di seluruh wilayah Provinsi Jabar akan terjadi pada periode Januari-Februari 2022.
“Berdasarkan observasi curah hujan yang dilakukan BMKG, hingga awal Desember 2021, seluruh provinsi Jawa Barat telah memasuki musim hujan, sehingga harus diantisipasi terhadap bencana hidrometeorologi,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Jumat, 24 Desember 2021.
Dwikorita menjelaskan fenomena La Nina yang berpotensi meningkatkan curah hujan bulanan dari 10-100% di sebagian wilayah di Jawa Barat.
“Perlu diwaspadai intensitas hujan tinggi yang berpotensi bencana hidrometeorologi seperti longsor di daerah dataran tinggi atau pegunungan, dan banjir di dataran rendah atau bantaran sungai,” sebut Kepala BMKG.
Baca juga:
Gus Yahya Ungguli Kiai Said di Putaran Pertama Pemilihan Ketum PBNU
Kemudian, untuk curah hujan pada bulan Desember 2021 sampai Maret 2022 diprakirakan pada intensitas menengah hingga sangat tinggi, khususnya di wilayah bagian tengah dan selatan.
Data dari BMKG menunjukkan, berdasarkan prakiraan curah hujan yang tinggi pada periode musim hujan, dan puncak musim hujan (yaitu Januari-Februari 2022), agar waspada potensi bencana hidrometeorologi, khususnya pada Desember 2021 di bagian barat, selatan, dan timur Jawa Barat. Dan pada bulan Januari-Maret 2022 hampir diseluruh Jawa Barat, kecuali pesisir utara.
BMKG mengimbau, kepada pemerintah daerah, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi agar menyiapkan dan mengambil langkah-langkah antisipatif terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, atau puting beliung.
Baca juga:
Pelaku Pencabulan Anak SD di Malang Divonis 4 Tahun Penjara
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi atas peringatan dan informasi yang disampaikan oleh BMKG. Ridwan Kamil akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan juga masyarakat agar waspada saat musim hujan tiba.
“Peringatan dan informasi cuaca baik harian ataupun bahkan bulanan perlu kami ketahui agar bisa memberikan upaya mitigasi yang baik bagi masyarakat Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jika Pemprov Jabar akan memasifkan literasi kebencanaan kepada masyarakat, di antaranya dengan membuat saran informasi berbasis digital guna menjangkau lebih banyak masyarakat. Mengingat, jumlah masyarakat Jabar mencapai lebih dari lima puluh juta.
Ridwan Kamil juga meminta kepada BMKG untuk memberikan data dan informasi terkait kenaikan suhu dan korelasinya dg peningkatan cuaca ekstrem, guna mendukung literasi dalam mitigasi pemanasan global di Jawa Barat," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)