Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Istimewa)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (Istimewa)

Bareng InJourney, Ganjar Rancang Potensi Ekonomi Kreatif di Jateng

Lukman Diah Sari • 27 Januari 2022 16:40
Semarang: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) berkolaborasi menguatkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata di Jawa Tengah pasca covid-19. Pertemuan dilakukan di kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 27 Januari 2022.
 
Diketahui, ada tiga kawasan di Jateng yang bisa dioptimalkan yaitu Kawasan Borobudur, Kota Lama Semarang, dan bandara. Ganjar mengungkap, dibutuhkan usaha bersama untuk menghidupkan dan menjaga kawasan tersebut. 
 
"Sekarang kita rancang untuk bandara bisa terisi, kemudian destinasinya jelas, pariwisatanya perlu kita siapkan. Untuk itu, kita butuh create event secara terbatas supaya menggeliatkan perekonomian dan pariwisata," kata Ganjar.

Ganjar mengungkapkan, hadirnya InJourney merupakan stimulan untuk menghimpun banyak kekuatan. Sehingga diharapkan bisa memudahkan komunikasi dan manajerial. 
 
Baca: Strategi Menparekraf Tingkatkan Ekonomi Kreatif di Rest Area
 
"Buat saya sinergi luar biasa jadi dari Aviasi (InJourney) datang kemudian mengonsolidasikan banyak kekuatan. Ada bandaranya, ada hotelnya, dan ada destinasinya," ucapnya 
 
Sementara itu, Komisaris Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia, Triawan Munaf, menyebut pihaknya siap untuk menyinergikan aset-aset dari BUMN di bidang aviasi dan pariwisata, khususnya pasca covid-19. 
 
"Kami diberikan kesempatan untuk beraudiensi memperkenalkan satu holding company dari BUMN yang bergerak membawahi aviasi dan pariwisata. Untuk memaksimalkan kontribusi kita ke pariwisata terutama pasca covid-19 sehingga Indonesia bisa bangkit dengan lebih cepat dan kuat," jelas Triawan.
 
Senada, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia, Dony Oskaria, mengaku ada tiga aspek yang akan dikembangkan untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Jateng. 
 
"Pertama berkaitan dengan Borobudur karena menjadi salah satu destinasi super prioritas (DSP). Kedua, Kota Lama Semarang yang memiliki 32 bangunan milik BUMN dan ingin kami optimalikan. Ketiga, bandara untuk menjadi pusat perekonomian UMKM," urai Dony.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan