Anggaran Penanganan Covid-19 Jepara Baru Terserap 24%
Rhobi Shani • 10 September 2020 15:43
Jepara: Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengalokasikan Rp203 miliar untuk penanganan covid-19. Hingga saat ini, anggaran itu baru terserap 24 persen atau Rp49 miliar.
Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan anggaran penangan covid-19 terbagi empat. Di antaranya untuk bidang kesehatan, jaring pengaman sosial, penangaanan dampak ekonomi, dan belanja tidak terduga. Sampai saat ini persentase realisasi tertinggi ada di bidang kesehatan, yaitu 52,73 persen.
“Di bidang kesehatan disiapkan anggaran Rp12,973 miliar sudah terealisasi 52,73 persen,” ujar Dina, Kamis, 10 September 2020.
Baca juga: Pelanggar Protokol di Solo Akan Disanksi Bersihkan Sungai
Rincian realisasi anggaran bidang kesehatan, yaitu untuk pengadaan uji cepat (rapid test) covid-19 Rp500 juta terealisasi Rp448,2 juta. Surveilans, imunisasi, dan pengendalian kejadian luar biasa (KLB) Rp9,97 miliar terserap Rp6,36 miliar. Lalu kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat teranggarkan Rp2,5 miliar, dan sudah terpakai Rp31 juta.
Kemudian, alokasi anggaran untuk jaring pengaman sosial sebanyak Rp13,537 miliar. Realisasi serapan anggaran sampai saat ini sebesar Rp26,8 miliar atau 19,38 persen.
“Itu untuk operasional gudang cadangan pangan, fasilitas lumbung pangan masyarakat, dan bantuan sosial tunai,” kata Dian.
Baca juga: Klaster Keluarga dan Agama Dominasi Peningkatan Kasus Covid-19 di Bali
Anggaran untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi virus korona juga sudah digelontorkan sebesar Rp745 juta lebih, dari Rp6,89 miliar yang disiapkan. Itu untuk pengembangan budi daya air payau bandeng Rp500 juta, terserap Rp258 juta. Lalu pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja masyarakat Rp750 juta terealisasi Rp177,6 juta.
“Ada juga bimbingan teknis pengembangan industri kecil dan menengah sudah terealisasi Rp20,4 juta. Pengembangan bahan lokal terserap Rp10,6 juta. Penunjang pelaksanaan event pariwisata terpakai Rp25,2 juta,” urai Dian.
Pemerintah Kabupaten Jepara pun sudah merealisasikan anggaran untuk pos bantuan tak terduga. Baik di bidang kesehatan maupun penyediaan jaring pengaman sosial. Dengan anggaran Rp44,59 miliar persentase serapannya sebesar 33,27 persen, atau setara Rp14,8 miliar.
Kemudian, alokasi anggaran untuk jaring pengaman sosial sebanyak Rp13,537 miliar. Realisasi serapan anggaran sampai saat ini sebesar Rp26,8 miliar atau 19,38 persen.
“Itu untuk operasional gudang cadangan pangan, fasilitas lumbung pangan masyarakat, dan bantuan sosial tunai,” kata Dian.
Baca juga:
Klaster Keluarga dan Agama Dominasi Peningkatan Kasus Covid-19 di Bali
Anggaran untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi virus korona juga sudah digelontorkan sebesar Rp745 juta lebih, dari Rp6,89 miliar yang disiapkan. Itu untuk pengembangan budi daya air payau bandeng Rp500 juta, terserap Rp258 juta. Lalu pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja masyarakat Rp750 juta terealisasi Rp177,6 juta.
“Ada juga bimbingan teknis pengembangan industri kecil dan menengah sudah terealisasi Rp20,4 juta. Pengembangan bahan lokal terserap Rp10,6 juta. Penunjang pelaksanaan event pariwisata terpakai Rp25,2 juta,” urai Dian.
Pemerintah Kabupaten Jepara pun sudah merealisasikan anggaran untuk pos bantuan tak terduga. Baik di bidang kesehatan maupun penyediaan jaring pengaman sosial. Dengan anggaran Rp44,59 miliar persentase serapannya sebesar 33,27 persen, atau setara Rp14,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)