Kulon Progo: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan alat deteksi dini kebencanaan di Yogyakarta International Airport (YIA) Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, bisa diselesaikan sebelum jadwal operasional penuh. Adapun YIA dijadwal operasional penuh pada 29 Maret 2020.
"Saya kira waktunya cukup. Target kami peralatan (deteksi dini bencana) bisa difungsikan pada 23 Maret," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Kulon Progo, Senin, 10 Februari 2010.
Dwikorita menjelaskan alat peringatan dini gempa bumi, tsunami, serta alat pemantauan cuaca atau Automated Weather Observing System (AWOS) akan segera terpasang. Menurut Dwikorita AWOS menjadi bagian terpenting karena bandara YIA telah operasional.
BMKG memiliki kantor tersendiri di area YIA. Salah satu sudut di YIA menjadi bangunan khusus tower untuk memantau cuaca.
"Tinggal sistem peringatan dini dan gempa. Itu sebelum bandara ini terbangun sudah siap. Tetapi dengan adanya bandara, kita tingkatkan resolusi dan presisinya. Akurasinya juga kita tingkatkan," jelas Dwikorita.
Peningkatan resolusi hingga akurasi data itu dilakukan penambahan sejumlah peralatan. Mulai intensity meter, akselorometer, seismograf, dan a quick early warning system. Penambahan alat itu diharapkan bisa meningkatkan kecepatan pelaporan.
"Biasanya pelaporan membutuhkan waktu lima menit. Diharapkan adanya tambahan itu kecepatan peringatan dininya bertambah cepat menjadi kurang dari 5 menit. Resolusinya bisa lebih tajam," ungkap Dwikorita.
Pihaknya masih memikirkan media untuk menyampaikan peringatan dini di area YIA. Entah melalui sirine alarm atau pengumuman dengan pengeras suara.
"Ini akan kita test. Harus ada latihan. Kita coba kalau dengan sirine reaksinya jadi bagaimana, jadi tambah bingung, panik, untuk simulasi ya. Atau dengan suara. Ini masih bahan diskusi kan. Mana yang terbaik nanti kelihatan, orang-orang lebih suka sirine atau ucapan," pungkas Dwikorita.
Kulon Progo: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan alat deteksi dini kebencanaan di Yogyakarta International Airport (YIA) Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, bisa diselesaikan sebelum jadwal operasional penuh. Adapun YIA dijadwal operasional penuh pada 29 Maret 2020.
"Saya kira waktunya cukup. Target kami peralatan (deteksi dini bencana) bisa difungsikan pada 23 Maret," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Kulon Progo, Senin, 10 Februari 2010.
Dwikorita menjelaskan alat peringatan dini gempa bumi, tsunami, serta alat pemantauan cuaca atau
Automated Weather Observing System (AWOS) akan segera terpasang. Menurut Dwikorita AWOS menjadi bagian terpenting karena bandara YIA telah operasional.
BMKG memiliki kantor tersendiri di area YIA. Salah satu sudut di YIA menjadi bangunan khusus tower untuk memantau cuaca.
"Tinggal sistem peringatan dini dan gempa. Itu sebelum bandara ini terbangun sudah siap. Tetapi dengan adanya bandara, kita tingkatkan resolusi dan presisinya. Akurasinya juga kita tingkatkan," jelas Dwikorita.
Peningkatan resolusi hingga akurasi data itu dilakukan penambahan sejumlah peralatan. Mulai intensity meter, akselorometer, seismograf, dan a quick early warning system. Penambahan alat itu diharapkan bisa meningkatkan kecepatan pelaporan.
"Biasanya pelaporan membutuhkan waktu lima menit. Diharapkan adanya tambahan itu kecepatan peringatan dininya bertambah cepat menjadi kurang dari 5 menit. Resolusinya bisa lebih tajam," ungkap Dwikorita.
Pihaknya masih memikirkan media untuk menyampaikan peringatan dini di area YIA. Entah melalui sirine alarm atau pengumuman dengan pengeras suara.
"Ini akan kita test. Harus ada latihan. Kita coba kalau dengan sirine reaksinya jadi bagaimana, jadi tambah bingung, panik, untuk simulasi ya. Atau dengan suara. Ini masih bahan diskusi kan. Mana yang terbaik nanti kelihatan, orang-orang lebih suka sirine atau ucapan," pungkas Dwikorita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)