Batam: Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau, menjemput paksa warga kota setempat berinisial HL dan anaknya, yang merupakan kontak erat pasien terkonfirmasi positif covid-19 berinisial YHG.
"Tujuan Gugus Tugas melakukan ini untuk melindungi masyarakat Batam agar tidak tertular covid-19," kata Kepala Dinas Kesehata Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Selasa, 25 Agustus 2020.
HL merupakan kerabat YHG. YHG meninggal di rumah sakit dan terkonfirmasi positif covid-19. HL sempat melawan petugas terkait dengan penjemputan paksa jenazah YHG. HL juga mengaku telah membalurkan air liur YHG ke mukanya.
Saat petugas hendak mengevakuasi seluruh warga dan keluarga yang terlibat dalam penjemputan paksa jenazah YHG, HL yang sebelumnya sempat melawan petugas, tiba-tiba tidak dapat ditemukan.
Gugus Tugas telah berupaya mencari HL sejak sekitar empat hari lalu untuk menjalani tes usap covid-19 di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang.
Baca juga: Pabrik di Tangerang Jadi Klaster Baru Covid-19
"Ibu ini sudah lama kita cari dan akan kita evakuasi. Baru kemarin dapat kesempatan yang tepat," kata Didi.
Ia menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan aparat keamanan menjemput HL dan anaknya di sebuah klinik swasta. Ibu dan anak itu hendak menjalani tes cepat covid-19.
Didi membantah penjemputan dilakukan secara brutal. Ia juga menyesalkan beredarnya video penjemputan paksa HL dan anaknya yang tidak utuh, hingga terkesan negatif.
"Jadi Ibu H dan dua anaknya saat ini posisinya sudah di Rumah Sakit Galang. Sampel usap sudah diambil dan akan diproses hari ini," kata dia.
Sementara itu, RSKI Pulau Galang mengategorikan HL sebagai orang dengan tendensi melawan petugas. Direktur RSKI Kolonel Khairul Ihsan Nasution, bahkan menyiapkan pengamanan ketat untuk pasien yang dianggap bandel.
"Setelah uji usap selesai, saya tegaskan, kalau negatif dipulangkan, jika positif masukkan ke ruang tertutup. Saya kunci," tegas dia.
Baca juga: Penerima Bantuan Dampak Covid-19 di Nunukan Berkurang
Menurut dia, HL telah berada di RSKI bersama anaknya. Namun menolak tetap di ruangan alih-alih berkeliaran hingga ke pos depan RSKI. HL relatif tak bergejala covid-19 sebab masih bisa berlari dan mengoceh.
"Dia masih di luar. Memang enggak bisa diarahkan," kata Khairul.
Selain HL, istri dan anak YHG juga dikategorikan bandel. Istri YHG yang kini diisolasi kerap melakukan provokasi melalui media sosial dari RSKI Covid-19.
Sebelumnya, keluarga dan warga menjemput secara paksa jenazah YHG di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam, sebelum hasil tes usap covid-19 YHG keluar.
YHG sendiri diantar ke rumah sakit pada 19 Agustus 2020 dalam kondisi meninggal (death on arrival), dan langsung dilakukan pemeriksaan usap hidung. YHG kemudian terkonfirmasi positif terjangkit covid-19.
Batam: Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau, menjemput paksa warga kota setempat berinisial HL dan anaknya, yang merupakan kontak erat pasien terkonfirmasi positif covid-19 berinisial YHG.
"Tujuan Gugus Tugas melakukan ini untuk melindungi masyarakat Batam agar tidak tertular covid-19," kata Kepala Dinas Kesehata Kota Batam, Didi Kusmarjadi, Selasa, 25 Agustus 2020.
HL merupakan kerabat YHG. YHG meninggal di rumah sakit dan terkonfirmasi positif covid-19. HL sempat melawan petugas terkait dengan penjemputan paksa jenazah YHG. HL juga mengaku telah membalurkan air liur YHG ke mukanya.
Saat petugas hendak mengevakuasi seluruh warga dan keluarga yang terlibat dalam penjemputan paksa jenazah YHG, HL yang sebelumnya sempat melawan petugas, tiba-tiba tidak dapat ditemukan.
Gugus Tugas telah berupaya mencari HL sejak sekitar empat hari lalu untuk menjalani tes usap covid-19 di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang.
Baca juga:
Pabrik di Tangerang Jadi Klaster Baru Covid-19
"Ibu ini sudah lama kita cari dan akan kita evakuasi. Baru kemarin dapat kesempatan yang tepat," kata Didi.
Ia menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan aparat keamanan menjemput HL dan anaknya di sebuah klinik swasta. Ibu dan anak itu hendak menjalani tes cepat covid-19.
Didi membantah penjemputan dilakukan secara brutal. Ia juga menyesalkan beredarnya video penjemputan paksa HL dan anaknya yang tidak utuh, hingga terkesan negatif.
"Jadi Ibu H dan dua anaknya saat ini posisinya sudah di Rumah Sakit Galang. Sampel usap sudah diambil dan akan diproses hari ini," kata dia.
Sementara itu, RSKI Pulau Galang mengategorikan HL sebagai orang dengan tendensi melawan petugas. Direktur RSKI Kolonel Khairul Ihsan Nasution, bahkan menyiapkan pengamanan ketat untuk pasien yang dianggap bandel.
"Setelah uji usap selesai, saya tegaskan, kalau negatif dipulangkan, jika positif masukkan ke ruang tertutup. Saya kunci," tegas dia.
Baca juga:
Penerima Bantuan Dampak Covid-19 di Nunukan Berkurang
Menurut dia, HL telah berada di RSKI bersama anaknya. Namun menolak tetap di ruangan alih-alih berkeliaran hingga ke pos depan RSKI. HL relatif tak bergejala covid-19 sebab masih bisa berlari dan mengoceh.
"Dia masih di luar. Memang enggak bisa diarahkan," kata Khairul.
Selain HL, istri dan anak YHG juga dikategorikan bandel. Istri YHG yang kini diisolasi kerap melakukan provokasi melalui media sosial dari RSKI Covid-19.
Sebelumnya, keluarga dan warga menjemput secara paksa jenazah YHG di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam, sebelum hasil tes usap covid-19 YHG keluar.
YHG sendiri diantar ke rumah sakit pada 19 Agustus 2020 dalam kondisi meninggal (death on arrival), dan langsung dilakukan pemeriksaan usap hidung. YHG kemudian terkonfirmasi positif terjangkit covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)