Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengirab gunungan berisi masker, hand sanitizer, mengeliling Kota Yogyakarta dan berakhir di Teras Malioboro 1. Gunungan tersebut menjadi simbol akan berakhirnya pandemi covid-19.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan penurunan kasus covid-19 secara signifikan dari beberapa bulan terakhir menjadi dasar pembuatan gunungan itu. Selain itu, aktivitas masyarakat perlahan menunjukkan pertanda pulih.
"Judulnya gunungan prokes (protokol kesehatan) larung covid. Gunungan covid ini sebagai simbol bagaimana gunungan itu adalah doa, harapan, permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tren covid ini terus melandai sehingga kemudian kita bisa kembali ke kehidupan yang normal," ujar Biwara di Teras Malioboro 1 Yogyakarta, Selasa, 11 Oktober 2022.
Gunungan prokes tersebut kemudian dijadikan rebutan oleh masyarakat maupun wisatawan yang sedang singgah di Teras Malioboro 1. Menurut dia, peralatan prokes itu sekaligus jadi simbol masih pentingnya untuk dilakukan hingga kapanpun. Apalagi kasus covid-19 masih acap kali dialami orang yang kini dirawat di shelter maupun fasilitas kesehatan.
"Dalam jangka panjang prokes mungkin bisa kita sebut pola hidup bersih dan sehat atau PHBS. Harapannya dengan kegiatan ini, kami mewakili Satgas Penanganan Covid-19 DIY dan komponen penanggulangan bencana berharap semoga kasus covid-19 bisa semakin melandai dan bisa hilang," kata dia.
Meski kegiatan masyarakat di hampir semua lini hampir seperti normal, namun situasi saat ini belum bisa dikatakan endemi. Ia mengatakan status endemi masih tetap jadi kewenangan pemerintah pusat.
"Kami masih menunggu statemen resmi tetapi semua provinsi di Indonesia kan PPKM level 1, artinya kita harus mulai mempersiapkan itu tetapi kita tidak boleh lalai dengan masker dan sebagainya," ujar Biwara.
Sementara itu seorang pengasong di kawasan Malioboro, Suyatmi, turut berebut masker dan hand sanitizer. Ia mengaku tetap menjalankan prokes meski kasus covid-19 sudah melandai dalam beberapa bulan terakhir.
"Sampai sekarang masih penting pakai masker. Ini mau saya bagikan ke teman-teman (pengasong)," ujar perempuan 54 tahun ini.
Yogyakarta: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengirab gunungan berisi masker,
hand sanitizer, mengeliling Kota Yogyakarta dan berakhir di Teras Malioboro 1.
Gunungan tersebut menjadi simbol akan berakhirnya pandemi covid-19.
Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan penurunan kasus covid-19 secara signifikan dari beberapa bulan terakhir menjadi dasar pembuatan gunungan itu. Selain itu, aktivitas masyarakat perlahan menunjukkan pertanda pulih.
"Judulnya gunungan prokes (protokol kesehatan) larung covid. Gunungan covid ini sebagai simbol bagaimana gunungan itu adalah doa, harapan, permohonan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar tren covid ini
terus melandai sehingga kemudian kita bisa kembali ke kehidupan yang normal," ujar Biwara di Teras Malioboro 1 Yogyakarta, Selasa, 11 Oktober 2022.
Gunungan prokes tersebut kemudian dijadikan rebutan oleh masyarakat maupun wisatawan yang sedang singgah di Teras Malioboro 1. Menurut dia, peralatan prokes itu sekaligus jadi simbol masih pentingnya untuk dilakukan hingga kapanpun. Apalagi kasus covid-19 masih acap kali dialami orang yang kini dirawat di shelter maupun fasilitas kesehatan.
"Dalam jangka panjang prokes mungkin bisa kita sebut pola hidup bersih dan sehat atau PHBS. Harapannya dengan kegiatan ini, kami mewakili Satgas Penanganan Covid-19 DIY dan komponen penanggulangan bencana berharap semoga kasus covid-19 bisa semakin melandai dan bisa hilang," kata dia.
Meski kegiatan masyarakat di hampir semua lini hampir seperti normal, namun situasi saat ini belum bisa dikatakan endemi. Ia mengatakan status endemi masih tetap jadi kewenangan pemerintah pusat.
"Kami masih
menunggu statemen resmi tetapi semua provinsi di Indonesia kan PPKM level 1, artinya kita harus mulai mempersiapkan itu tetapi kita tidak boleh lalai dengan masker dan sebagainya," ujar Biwara.
Sementara itu seorang pengasong di kawasan Malioboro, Suyatmi, turut berebut masker dan
hand sanitizer. Ia mengaku tetap menjalankan prokes meski kasus covid-19 sudah melandai dalam beberapa bulan terakhir.
"Sampai sekarang masih penting pakai masker. Ini mau saya bagikan ke teman-teman (pengasong)," ujar perempuan 54 tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)