Gresik: Jebakan tikus yang dialiri kabel listrik kembali menelan korban. Korban atas nama M Qosim, 47, warga Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Gresik. Korban meninggal dunia usai tangannya memegang kabel jebakan tikus yang dialiri listrik.
Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro membenarkan adanya kejadian tersebut yang menelan korban jiwa dari keluarga petani.
“Korban pertama kali ditemukan oleh keluarga dalam keadaan meninggal dunia. Hampir sehari korban tak kunjung pulang, pihak keluarga bergegas ke sawah. Sewaktu ditemukan korban sudah tergeletak tak bernyawa,” ujarnya, Rabu, 21 September 2022.
Ia menambahkan, sebelum ditemukan meninggal, korban pamit hendak menyalakan aliran listrik buat jebakan tikus.
“M Qosim yang menjadi korban meninggalkan istri dan tiga orang anaknya. Dua di antaranya masih duduk di bangku sekolah,” imbuhnya.
Seperti diketahui, petani di Kabupaten Gresik masih mengeluhkan maraknya serangan hama tikus yang menyerang lahan pertaniannya. Sebagai metode memberantas hama tikus, petani lebih banyak menggunakan setrum untuk menghalau hama tikus.
Namun, menurutnya metode ini dinilai kurang efektif. Sebaliknya justru menimbulkan resiko yang cukup besar. Tidak jarang menimbulkan korban jiwa karena tersengat setrum jebakan tikus sawah.
Gresik: Jebakan tikus yang dialiri kabel listrik kembali menelan korban.
Korban atas nama M Qosim, 47, warga Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Gresik. Korban meninggal dunia usai tangannya memegang kabel jebakan tikus yang dialiri listrik.
Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Wahyu Rizki Saputro membenarkan adanya kejadian tersebut yang menelan korban jiwa dari
keluarga petani.
“Korban pertama kali ditemukan oleh keluarga dalam keadaan meninggal dunia. Hampir sehari korban tak kunjung pulang, pihak keluarga bergegas ke sawah. Sewaktu ditemukan korban sudah tergeletak tak bernyawa,” ujarnya, Rabu, 21 September 2022.
Ia menambahkan, sebelum ditemukan meninggal, korban pamit hendak menyalakan
aliran listrik buat jebakan tikus.
“M Qosim yang menjadi korban meninggalkan istri dan tiga orang anaknya. Dua di antaranya masih duduk di bangku sekolah,” imbuhnya.
Seperti diketahui, petani di Kabupaten Gresik masih mengeluhkan maraknya serangan hama tikus yang menyerang lahan pertaniannya. Sebagai metode memberantas hama tikus, petani lebih banyak menggunakan setrum untuk menghalau hama tikus.
Namun, menurutnya metode ini dinilai kurang efektif. Sebaliknya justru menimbulkan resiko yang cukup besar. Tidak jarang menimbulkan korban jiwa karena tersengat setrum jebakan tikus sawah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)