Bandung: Para pengamen yang tergabung dalan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) membersihkan coretan atau vandalisme di beberapa sudut Kota Bandung. Aksi vandalisme tersebut masih kerap terjadi dan dinilai merusak keindahan Kota Bandung.
Para pengamen tersebut menyebar ke beberapa titik yang kerap menjadi sasaran aksi vandalisme terutama di kawasan Jalan Ir. H. Djuanda yang dikenal dengan sebutan Dago.
"Bandung penyangga ibu kota, Bandung ini juga ibu kota Jawa Barat. Setidaknya kita berupaya mengembalikan keindahaan Kota Bandung yang kita cintai ini dengan cara kita semampunya, tidak pakai anggaran negara atau pemerintah," kata Koordinator aksi, Dodi Permana, saat ditemui di Jalan Dago, Selasa, 20 September 2022.
Dia mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mengembalikan keindahan Kota Bandung yang sejak dulu terkenal dengan sebutan Paris van Java. Bahkan operasional kegiatan tersebut murni dari menyisihkan penghasilan mereka untuk membeli cat serta kepedulian pengendara yang melintas.
Dodi menuturkan kegiatan membersihkan coretan vandalisme dilakukan sejak kemarin. Akan tetapi para pengamen tersebut kesal dan kecewa karena dinding yang sudah dibersihkan dan cat kembali dicorat-coret pada malam harinya.
"Hari kemarin kita berkegiatan di perempatan, di bawah flyover Cikapayang, Dago. Tapi saya kaget, sudah ada yang corat coret lagi," jelasnya.
Dodi mengaku vandalisme yang dihapus dengan cat putih tersebut sebatas coretan yang mengganggu keindahan. Akan tetapi jika coretan atau mural tersebut dinilai bagus dan memiliki makna, maka para pengamen pun tak akan menghapusnya.
"Sekarang ini banyak yang corat coret enggak jelas, kalau mural yang bagus dan punya nilai seni tinggi kita tidak akan sentuh. Kalau dinilai masyarakat jelek, ya, kita bersihkan," ucapnya.
Dia berharap seniman mural di Kota Bandung bisa memberikan karya yang memiliki nilai seni tinggi di lokasi yang tepat sehingga tidak mengganggu pemandangan di Kota Bandung.
Terlebih coretan tersebut banyak dilakukan ditempat yang seharusnya tidak diperbolehkan misal di taman atau dinding yang ada dibahu jalan utama.
"Bikin yang indah, yang serius. Bila perlu izin dulu, enggak masalah. Saya yakin Pemda juga punya selera sendiri. Jadi nanti karya seni mural itu tertib, enggak carut marut kaya gini," ujarnya.
Bandung: Para pengamen yang tergabung dalan Kelompok Penyanyi Jalanan (KPJ) membersihkan coretan atau
vandalisme di beberapa sudut
Kota Bandung. Aksi vandalisme tersebut masih kerap terjadi dan dinilai merusak keindahan Kota Bandung.
Para pengamen tersebut menyebar ke beberapa titik yang kerap menjadi sasaran aksi vandalisme terutama di kawasan Jalan Ir. H. Djuanda yang dikenal dengan sebutan Dago.
"Bandung penyangga ibu kota, Bandung ini juga ibu kota
Jawa Barat. Setidaknya kita berupaya mengembalikan keindahaan Kota Bandung yang kita cintai ini dengan cara kita semampunya, tidak pakai anggaran negara atau pemerintah," kata Koordinator aksi, Dodi Permana, saat ditemui di Jalan Dago, Selasa, 20 September 2022.
Dia mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mengembalikan keindahan Kota Bandung yang sejak dulu terkenal dengan sebutan Paris van Java. Bahkan operasional kegiatan tersebut murni dari menyisihkan penghasilan mereka untuk membeli cat serta kepedulian pengendara yang melintas.
Dodi menuturkan kegiatan membersihkan coretan vandalisme dilakukan sejak kemarin. Akan tetapi para pengamen tersebut kesal dan kecewa karena dinding yang sudah dibersihkan dan cat kembali dicorat-coret pada malam harinya.
"Hari kemarin kita berkegiatan di perempatan, di bawah flyover Cikapayang, Dago. Tapi saya kaget, sudah ada yang corat coret lagi," jelasnya.
Dodi mengaku vandalisme yang dihapus dengan cat putih tersebut sebatas coretan yang mengganggu keindahan. Akan tetapi jika coretan atau mural tersebut dinilai bagus dan memiliki makna, maka para pengamen pun tak akan menghapusnya.
"Sekarang ini banyak yang corat coret enggak jelas, kalau mural yang bagus dan punya nilai seni tinggi kita tidak akan sentuh. Kalau dinilai masyarakat jelek, ya, kita bersihkan," ucapnya.
Dia berharap seniman mural di Kota Bandung bisa memberikan karya yang memiliki nilai seni tinggi di lokasi yang tepat sehingga tidak mengganggu pemandangan di Kota Bandung.
Terlebih coretan tersebut banyak dilakukan ditempat yang seharusnya tidak diperbolehkan misal di taman atau dinding yang ada dibahu jalan utama.
"Bikin yang indah, yang serius. Bila perlu izin dulu, enggak masalah. Saya yakin Pemda juga punya selera sendiri. Jadi nanti karya seni mural itu tertib, enggak carut marut kaya gini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)