Jayapura: Petani binaan Papua Muda Inspiratif (PMI) memanen 10 hektare jagung di Kampung Yakasib, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Setiap satu hektare bisa menghasilkan delapan sampai 10 ton jagung.
"Kita tanami jagung di sini ada 10 hektare," kata Kordinator PMI Distrik Namblong Kab. Jayapura, Ones Sem, Rabu, 23 November 2022.
Panen jagung dimulai secara simbolis oleh Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya, selaku Pembina PMI. Lewat PMI, diharapkan generasi muda Papua itu dapat mengimplementasikan potensi dan ide kreatifnya dalam rangka mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Bumi Cendrawasih tersebut.
Menurut Ones, biasanya para petani kebingungan untuk menjual hasil panen jagung. Namun kali ini, masalah itu dapat terselesaikan. Sebab, PMI akan memfasilitasi penjualan jagung para petani tersebut.
"Petani di sini masih ragu untuk tanam, sehingga tanam hanya 10 hektare, tapi setelah adanya PMI, mereka bilang akan membeli produk jagung, mereka senang dan tidak khawatir lagi ke mana jagung harus dijual," paparnya.
Baca: Gedung Papua Youth Creative Hub Segera Rampung, Ini Sederet Fasilitasnya
Ones mengungkapkan, ada 300 hektare potensi lahan pertanian di Distrik Namblong. Ada 50 hektare lahan berpotensi untuk ditanami jagung. Sekarang sudah ditanam 10 hektare jagung, kedepan bakal dikembangkan.
Penanaman pertanian ini sebagai upaya memberdayakan masyarakat agar produktif dan kesejahterannya meningkat. Program itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, Kepala BIN, Budi Gunawan dan ditindaklanjuti oleh Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya.
Ones mengaku bersyukur telah menjadi bagian dari PMI. Sebab, menjadi bagian dari pemuda Papua yang mempunyai tekad dan kemauan agar masyarakat di Tanah Papua sejahtera.
"Kita berbuat yang terbaik untuk masyarakat," paparnya.
Sementara itu di Kabupaten Jayapura memiliki pabrik pakan dan ayam petelur. Pabrik yang didirikan sekitar 5 bulan yang lalu ini. Saat ini kapasitas produksi pakan sekitar 7 ton perhari dengan nilai jual sekitar Rp7.900 per kilogram.
Sekretaris PMI Kab. Jayapura, Mulyono mengatakan, kendala yang dihadapi ialah kurangnya bahan baku pakan yang 55 persen terbuat dari jagung. Namun dengan adanya PMI yang menggulirkan program penanaman jagung, maka semua hasil panen jagung akan dibeli dan dijadikan bahan pakan.
Selain pabrik pakan, Mulyono juga mengembangkan peternakan bibit ayam petelur (pulet) dengan kapasitas hingga 20.000 ekor. Pulet didatangkan dari surabaya untuk dijual kepada peternak-peternak lokal di Jayapura. Adapun harga jual pulet sekitar Rp 110.500 per ekor dengan usia sekutar 13 minggu.
Selama ini pabrik pakan dan peternakan pulet ini telah mempekerjakan 8 pekerja yang terdiri dari orang asli Papua dan pendatang.
"Diharapkan kedepannya, para pemuda Papua dapat lebih mandiri dalam mengembangkan pabrik pakan dan usaha peternakan ayam petelur," katanya.
Jayapura: Petani binaan
Papua Muda Inspiratif (PMI) memanen 10 hektare jagung di Kampung Yakasib, Distrik Namblong, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Setiap satu hektare bisa menghasilkan delapan sampai 10 ton jagung.
"Kita tanami jagung di sini ada 10 hektare," kata Kordinator PMI Distrik Namblong Kab. Jayapura, Ones Sem, Rabu, 23 November 2022.
Panen jagung dimulai secara simbolis oleh Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya, selaku Pembina PMI. Lewat PMI, diharapkan generasi muda Papua itu dapat mengimplementasikan potensi dan ide kreatifnya dalam rangka mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat di Bumi Cendrawasih tersebut.
Menurut Ones, biasanya para petani kebingungan untuk menjual hasil panen jagung. Namun kali ini, masalah itu dapat terselesaikan. Sebab, PMI akan memfasilitasi penjualan jagung para petani tersebut.
"Petani di sini masih ragu untuk tanam, sehingga tanam hanya 10 hektare, tapi setelah adanya PMI, mereka bilang akan membeli produk jagung, mereka senang dan tidak khawatir lagi ke mana jagung harus dijual," paparnya.
Baca:
Gedung Papua Youth Creative Hub Segera Rampung, Ini Sederet Fasilitasnya
Ones mengungkapkan, ada 300 hektare potensi lahan pertanian di Distrik Namblong. Ada 50 hektare lahan berpotensi untuk ditanami jagung. Sekarang sudah ditanam 10 hektare jagung, kedepan bakal dikembangkan.
Penanaman pertanian ini sebagai upaya memberdayakan masyarakat agar produktif dan kesejahterannya meningkat. Program itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, Kepala BIN, Budi Gunawan dan ditindaklanjuti oleh Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN, Made Kartikajaya.
Ones mengaku bersyukur telah menjadi bagian dari PMI. Sebab, menjadi bagian dari pemuda Papua yang mempunyai tekad dan kemauan agar masyarakat di Tanah Papua sejahtera.
"Kita berbuat yang terbaik untuk masyarakat," paparnya.
Sementara itu di Kabupaten Jayapura memiliki pabrik pakan dan ayam petelur. Pabrik yang didirikan sekitar 5 bulan yang lalu ini. Saat ini kapasitas produksi pakan sekitar 7 ton perhari dengan nilai jual sekitar Rp7.900 per kilogram.
Sekretaris PMI Kab. Jayapura, Mulyono mengatakan, kendala yang dihadapi ialah kurangnya bahan baku pakan yang 55 persen terbuat dari jagung. Namun dengan adanya PMI yang menggulirkan program penanaman jagung, maka semua hasil panen jagung akan dibeli dan dijadikan bahan pakan.
Selain pabrik pakan, Mulyono juga mengembangkan peternakan bibit ayam petelur (pulet) dengan kapasitas hingga 20.000 ekor. Pulet didatangkan dari surabaya untuk dijual kepada peternak-peternak lokal di Jayapura. Adapun harga jual pulet sekitar Rp 110.500 per ekor dengan usia sekutar 13 minggu.
Selama ini pabrik pakan dan peternakan pulet ini telah mempekerjakan 8 pekerja yang terdiri dari orang asli Papua dan pendatang.
"Diharapkan kedepannya, para pemuda Papua dapat lebih mandiri dalam mengembangkan pabrik pakan dan usaha peternakan ayam petelur," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)