Bandung: Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandung membekuk satu anggota geng motor di Kabupaten Bandung, yang diduga menggunakan sejumlah bocah untuk dijadikan sebagai kurir narkotika jenis sabu-sabu.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan anggota geng motor yang merupakan pelaku itu berinisial RP, 19. Awalnya, kata dia, RP kedapatan memiliki sebuah kantong plastik berisi narkoba.
"Yang bersangkutan mengakui masih sebagai geng motor. Lalu terungkap sabu sebanyak satu plastik. Berawal dari narkoba tersebut, kita razia ke rumahnya," kata Kusworo di Polresta Bandung, Kamis, 21 Juli 2022.
Setelah melakukan penyelidikan ke kediamannya, polisi menemukan sejumlah senjata api rakitan laras panjang dan laras pendek yang diduga milik pelaku.
"Jadi (pelaku) minta tolong anak di bawah umur ini untuk mengantarkan paket (sabu) yang dipesan oleh pemakai," kata Kusworo.
Polisi pun bakal menyelidiki terkait kepemilikan senjata api rakitan tersebut. Pasalnya, kata dia, senjata api itu diduga digunakan pelaku untuk melakukan pengancaman.
Berdasarkan pemeriksaan, Kusworo mengatakan RP bergabung dengan geng motor itu berdasarkan ajakan dua orang yang masih dalam pencarian (DPO) yakni RB dan SA. Pada geng motor itu, RP direkrut sebagai kurir narkoba.
Namun Kusworo menduga RP justru mempekerjakan anak di bawah umur untuk menjadi kurir sabu. Kemudian sabu itu, kata dia, dijual kepada sejumlah pemakai seperti pekerja, buruh, bahkan hingga pelajar.
Polisi bakal mengenakan pasal berlapis kepada RP. Selain pasal soal peredaran narkotika, menurutnya RP juga bisa dijerat dengan pasal eksploitasi anak di bawah umur.
Namun sejauh ini, pelaku masih disangkakan dengan Pasal 114 Ayat 1 atau Pasal 112 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang penyalahgunaan narkotika. Pelaku terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda Rp10 miliar.
Bandung: Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandung membekuk satu anggota geng motor di Kabupaten Bandung, yang diduga menggunakan sejumlah bocah untuk dijadikan sebagai kurir
narkotika jenis sabu-sabu.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan anggota geng motor yang merupakan pelaku itu berinisial RP, 19. Awalnya, kata dia, RP kedapatan memiliki sebuah kantong plastik
berisi narkoba.
"Yang bersangkutan mengakui masih sebagai geng motor. Lalu terungkap sabu sebanyak satu plastik. Berawal dari narkoba tersebut, kita razia ke rumahnya," kata Kusworo di Polresta Bandung, Kamis, 21 Juli 2022.
Setelah melakukan penyelidikan ke kediamannya, polisi menemukan sejumlah senjata api rakitan laras panjang dan laras pendek yang diduga milik pelaku.
"Jadi (pelaku) minta tolong anak di bawah umur ini untuk mengantarkan
paket (sabu) yang dipesan oleh pemakai," kata Kusworo.
Polisi pun bakal menyelidiki terkait kepemilikan senjata api rakitan tersebut. Pasalnya, kata dia, senjata api itu diduga digunakan pelaku untuk melakukan pengancaman.
Berdasarkan pemeriksaan, Kusworo mengatakan RP bergabung dengan geng motor itu berdasarkan ajakan dua orang yang masih dalam pencarian (DPO) yakni RB dan SA. Pada geng motor itu, RP direkrut sebagai kurir narkoba.
Namun Kusworo menduga RP justru mempekerjakan anak di bawah umur untuk menjadi kurir sabu. Kemudian sabu itu, kata dia, dijual kepada sejumlah pemakai seperti pekerja, buruh, bahkan hingga pelajar.
Polisi bakal mengenakan pasal berlapis kepada RP. Selain pasal soal peredaran narkotika, menurutnya RP juga bisa dijerat dengan pasal eksploitasi anak di bawah umur.
Namun sejauh ini, pelaku masih disangkakan dengan Pasal 114 Ayat 1 atau Pasal 112 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang penyalahgunaan narkotika. Pelaku terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda Rp10 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)