Jambi: Pemerintah Kota Jambi terus memantau eks lokalisasi Payo Sigadung atau dikenal 'Pucuk Kota Jambi' setelah viral di media sosial bahwa di lokasi tersebut terjadi kembali aktivitas seks komersial.
Kepala Dinas Sosial Kota Jambi Noviarman, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satpol PP dan Polresta Jambi terkait aktivitas di lokasi tersebut.
"Sebelumnya sempat dilakukan razia oleh Satpol PP Kota Jambi, namun tidak ditemukan aktivitas malam yang dilakukan. Apa mungkin razianya sudah bocor atau seperti apa?," katanya di Jambi, Selasa, 29 Agustus 2023.
Ia menegaskan Dinsos bersama Satpol PP dan Kepolisian secara terus menerus melakukan pemantauan lapangan pada eks lokalisasi Payo Sigadung tersebut. Dinas Sosial akan ebih berperan pada kegiatan pascapenjaringan para pelaku seks komersial.
"Pascapenjaringan jika terjadi maka kami berperan melakukan pembinaan, kemudian dilakukan asesmen oleh psikolog dan terakhir dipulangkan ke daerah asalnya," katanya.
Aktivitas eks lokalisasi Payo Sigadung yang berada di kawasan Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, katanya, diduga masih terjadi. Bekas lokalisasi tersebut sudah lama menjadi perhatian masyarakat, karena aktivitas wanita malam masih ada.
"Beberapa video yang menunjukkan adanya dugaan aktivitas wanita tuna susila (WTS) di kawasan tersebut, juga sudah ramai di media sosial. Ini tentu menjadi perhatian kita. Pasalnya sejak beberapa tahun belakangan, aktivitas di sana telah ditutup," kata dia.
Video tersebut viral, kemudian Satpol PP Kota Jambi melakukan razia di kawasan bekas lokalisasi. Tapi, tidak ditemukan ada aktivitas komersial saat itu. Meskipun begitu, katanya, Dinas Sosial Kota Jambi terus akan melakukan pemantauan terkait dugaan aktivitas PSK di kawasan Pucuk tersebut.
Sebelumnya Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan dirinya sudah perintahkan Satpol PP, Dinas Sosial dan OPD terkait di Pemkot Jambi untuk memetakan kembali kawasan tersebut, serta diminta berkoordinasi dengan TNI-Polri.
“Kita harap warga bisa menghubungi Call Center 112 atau lainnya, karena kalau sudah viral, kadang apa yang hendak dilakukan pemerintah tidak bisa maksimal,” katanya.
Jambi: Pemerintah Kota Jambi terus memantau
eks lokalisasi Payo Sigadung atau dikenal 'Pucuk Kota Jambi' setelah viral di media sosial bahwa di lokasi tersebut terjadi kembali aktivitas seks komersial.
Kepala
Dinas Sosial Kota Jambi Noviarman, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Satpol PP dan Polresta Jambi terkait aktivitas di lokasi tersebut.
"Sebelumnya sempat dilakukan razia oleh
Satpol PP Kota Jambi, namun tidak ditemukan aktivitas malam yang dilakukan. Apa mungkin razianya sudah bocor atau seperti apa?," katanya di Jambi, Selasa, 29 Agustus 2023.
Ia menegaskan Dinsos bersama Satpol PP dan Kepolisian secara terus menerus melakukan pemantauan lapangan pada eks lokalisasi Payo Sigadung tersebut. Dinas Sosial akan ebih berperan pada kegiatan pascapenjaringan para pelaku seks komersial.
"Pascapenjaringan jika terjadi maka kami berperan melakukan pembinaan, kemudian dilakukan asesmen oleh psikolog dan terakhir dipulangkan ke daerah asalnya," katanya.
Aktivitas eks lokalisasi Payo Sigadung yang berada di kawasan Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, katanya, diduga masih terjadi. Bekas lokalisasi tersebut sudah lama menjadi perhatian masyarakat, karena aktivitas wanita malam masih ada.
"Beberapa video yang menunjukkan adanya dugaan aktivitas wanita tuna susila (WTS) di kawasan tersebut, juga sudah ramai di media sosial. Ini tentu menjadi perhatian kita. Pasalnya sejak beberapa tahun belakangan, aktivitas di sana telah ditutup," kata dia.
Video tersebut viral, kemudian Satpol PP Kota Jambi melakukan razia di kawasan bekas lokalisasi. Tapi, tidak ditemukan ada aktivitas komersial saat itu. Meskipun begitu, katanya, Dinas Sosial Kota Jambi terus akan melakukan pemantauan terkait dugaan aktivitas PSK di kawasan Pucuk tersebut.
Sebelumnya Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan dirinya sudah perintahkan Satpol PP, Dinas Sosial dan OPD terkait di Pemkot Jambi untuk memetakan kembali kawasan tersebut, serta diminta berkoordinasi dengan TNI-Polri.
“Kita harap warga bisa menghubungi Call Center 112 atau lainnya, karena kalau sudah viral, kadang apa yang hendak dilakukan pemerintah tidak bisa maksimal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)