Personel TNI yang tergabung dalam Tim Satgas Karhutla Kodim 0403 Ogan Komering Ulu memadamkan api yang meliputi lahan di Desa Gunung Batu, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur. Antara/Edo Purmana
Personel TNI yang tergabung dalam Tim Satgas Karhutla Kodim 0403 Ogan Komering Ulu memadamkan api yang meliputi lahan di Desa Gunung Batu, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur. Antara/Edo Purmana

BPBD OKU Timur Siagakan Personel Penanggulangan Karhutla

Antara • 19 Agustus 2023 19:27
Martapura: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan, menyiagakan personel untuk menanggulangi peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang rentan terjadi saat musim kemarau.
 
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten OKU Timur, Budi Widiyanto,  mengatakan puncak musim kemarau tahun ini diprediksi berlangsung pada September 2023 yang berpotensi menimbulkan karhutla.
 
"Apalagi Kabupaten OKU Timur termasuk daerah rawan karhutla di Sumsel karena masih banyak terdapat lahan gambut dan pertanian milik masyarakat yang mudah terbakar saat musim kemarau panjang," kata Budi di Martapura, Sabtu, 19 Agustus 2023.
 
Baca: Polda Sumsel Tangkap Beberapa Pelaku Pembakaran Lahan
 

Budi menjelaskan oleh sebab itu sebagai upaya penanggulangan pihaknya telah menetapkan status siaga dengan menyiagakan ratusan personel di daerah rawan karhutla.

Berdasarkan pemetaan terdapat tiga kecamatan di OKU Timur yang rawan terjadi karhutla, yaitu Kecamatan Cempaka, Semendawai Barat dan Semendawai Timur.
 
"Untuk daerah rawan karhutla kami menyiapkan sebanyak lima orang personel dari Tim Reaksi Cepat (TRC) yang siaga selama 24 jam," jelasnya.
 
Selain menyiapkan personel, BPBD OKU Timur juga menyiapkan peralatan penanggulangan karhutla seperti pompa apung hingga pompa besar dengan kapasitas 30 liter per detik.
 
Kemudian menyiapkan mobil tangki air dengan kapasitas 5.000 liter air untuk memadamkan api karhutla dan bisa juga disuplai kepada masyarakat yang membutuhkan air bersih saat musim kemarau.
 
"Termasuk Masyarakat Peduli Api (MPA) juga kami siagakan. Mereka bertugas memantau titik panas sekaligus menanggulangi peristiwa karhutla sedini mungkin," ungkapnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan