Palembang: Polda Sumatra Selatan menilai Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayahnya belakangan ini disebabkan ada segelintir orang yang tidak bertanggungjawab sengaja membakar lahan.
Polisi juga telah menangkap dan memproses beberapa orang yang diduga sengaja melakukan pembakaran lahan.
"Sudah ada beberapa orang yang diproses. Datanya bisa minta kepada Wadirkrimsus," kata Kapolda Sumsel, Irjen Albertus Rachmad Wibowo, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Rachmad mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan baru dengan cara membakar. Pasalnya, jika itu dilakukan maka api tersebut akan sulit dipadamkan dan tidak terkendali.
Menurutnya kapolres yang bertugas di daerah sudah menerjunkan personelnya angsung ke masyarakat untuk memberikan imbauan. “Tujuan kita yang utama adalah mencegah kepada masyarakat itu yang paling penting," jelasnya.
Dia menjelaskan pemadaman api di Sumsel mengalami kendala karena jumlah helikopter water boombing yang terbatas. Ditambah potensi perkembangan El Nino di Sumsel diprediksi sampai Oktober 2023.
"Bisa kita lihat setiap hari setidaknya di Sumsel ini ada 7 sampai 17 titik api yang harus dipadamkan dengan water boombing, ditambah untuk menempuh titik api itu juga sulit. Jadi kuncinya cuman satu, masyarakat harus sadar jangan buat api," ungkapnya.
Palembang: Polda Sumatra Selatan menilai
Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayahnya belakangan ini disebabkan ada segelintir orang yang tidak bertanggungjawab sengaja
membakar lahan.
Polisi juga telah menangkap dan memproses beberapa orang yang diduga sengaja melakukan pembakaran lahan.
"Sudah ada beberapa orang yang diproses. Datanya bisa minta kepada Wadirkrimsus," kata Kapolda Sumsel, Irjen Albertus Rachmad Wibowo, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Rachmad mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan baru dengan cara membakar. Pasalnya, jika itu dilakukan maka api tersebut akan sulit dipadamkan dan tidak terkendali.
Menurutnya kapolres yang bertugas di daerah sudah menerjunkan personelnya angsung ke masyarakat untuk memberikan imbauan. “Tujuan kita yang utama adalah mencegah kepada masyarakat itu yang paling penting," jelasnya.
Dia menjelaskan pemadaman api di Sumsel mengalami kendala karena jumlah helikopter water boombing yang terbatas. Ditambah potensi perkembangan El Nino di Sumsel diprediksi sampai Oktober 2023.
"Bisa kita lihat setiap hari setidaknya di Sumsel ini ada 7 sampai 17 titik api yang harus dipadamkan dengan water boombing, ditambah untuk menempuh titik api itu juga sulit. Jadi kuncinya cuman satu, masyarakat harus sadar jangan buat api," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)