Makassar: Kasus penganiayaan anak oleh orang tua dan keluarganya di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Anak berinisial AS, 6, menjadi korban pencungkilan mata akibat pesugihan keluarga.
Saat ini kondisi mata AS sudah membaik usai menjalani operasi. Dokter Spesialis Mata di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Yusuf Bachmid menyatakan, terdapat robekan sebanyak 360 derajat pada bagian pinggiran putih mata korban.
"Pinggir-pinggirnya putih kemarin semuanya ini robek 360 derajat. Kemudian setelah kita evaluasi, ternyata bagian atas masih ada yang bisa disambung," kata Yusuf dalam tayangan Primetime News Metro TV pada Selasa, 7 September 2021.
Fakta baru yang mengejutkan ialah kakak korban berinisial DS meninggal sehari sebelum penganiayaan AS. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian kakak korban.
"Kita masih melakukan pendalaman dan penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman.
Kakak korban diduga meninggal akibat pesugihan
Boby menjelaskan, DS meninggal dudga akibat hal serupa yang dialami AS. Tetapi, AS lebih beruntung lantaran lebih dulu mendapat pertolongan.
Dari hasil penyelidikan sementara, pihaknya mendapatkan informasi bahwa kakak AS pernah dibawa ke salah satu dukun di sekitar lokasi tempat tinggal kedua orang tuanya. Sehingga, kasus ini akan didalami lebih lanjut.
"Korban Dandy sempat ditangani dukun. Sempat dibawa dukun untuk pengobatan," jelasnya.
Baca: Pemulihan Kondisi Psikologis Anak Korban Pesugihan
Penyebab kematian kakak korban
Penyidik Polres Gowa berencana melakukan autopsi jenazah DS untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Polisi menduga kematian DS berkaitan dengan ritual yang dialami AS.
Boby mengatakan rencana autopsi akan dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan keluarga jenazah. Polisi masih menunggu laporan dari pihak keluarga untuk memastikan penyelidikan berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Penyebab kematian korban (DS) masih kita selidiki. Kami juga menunggu laporan dari keluarga korban," ucap dia.
Menurut informasi yang beredar, DS meninggal usai dicekoki air garam oleh keluarganya. DS juga hampir bernasib sama seperti AS.
Saat ini pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang yang diduga mengetahui peristiwa tersebut. Bahkan, salah satu dukun atau paranormal juga ikut diperiksa.
Makassar: Kasus
penganiayaan anak oleh orang tua dan keluarganya di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, viral di media sosial. Anak berinisial AS, 6, menjadi korban pencungkilan mata akibat pesugihan keluarga.
Saat ini kondisi mata AS sudah membaik usai menjalani operasi. Dokter Spesialis Mata di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Yusuf Bachmid menyatakan, terdapat robekan sebanyak 360 derajat pada bagian pinggiran putih mata korban.
"Pinggir-pinggirnya putih kemarin semuanya ini robek 360 derajat. Kemudian setelah kita evaluasi, ternyata bagian atas masih ada yang bisa disambung," kata Yusuf dalam tayangan Primetime News Metro TV pada Selasa, 7 September 2021.
Fakta baru yang mengejutkan ialah kakak korban berinisial DS meninggal sehari sebelum penganiayaan AS. Polisi masih menyelidiki penyebab kematian kakak korban.
"Kita masih melakukan pendalaman dan penyelidikan," kata Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman.
Kakak korban diduga meninggal akibat pesugihan
Boby menjelaskan, DS meninggal dudga akibat hal serupa yang dialami AS. Tetapi, AS lebih beruntung lantaran lebih dulu mendapat pertolongan.
Dari hasil penyelidikan sementara, pihaknya mendapatkan informasi bahwa kakak AS pernah dibawa ke salah satu dukun di sekitar lokasi tempat tinggal kedua orang tuanya. Sehingga, kasus ini akan didalami lebih lanjut.
"Korban Dandy sempat ditangani dukun. Sempat dibawa dukun untuk pengobatan," jelasnya.
Baca: Pemulihan Kondisi Psikologis Anak Korban Pesugihan
Penyebab kematian kakak korban
Penyidik Polres Gowa berencana melakukan autopsi jenazah DS untuk menyelidiki penyebab kematian korban. Polisi menduga kematian DS berkaitan dengan ritual yang dialami AS.
Boby mengatakan rencana autopsi akan dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan koordinasi dengan keluarga jenazah. Polisi masih menunggu laporan dari pihak keluarga untuk memastikan penyelidikan berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Penyebab kematian korban (DS) masih kita selidiki. Kami juga menunggu laporan dari keluarga korban," ucap dia.
Menurut informasi yang beredar, DS meninggal usai dicekoki air garam oleh keluarganya. DS juga hampir bernasib sama seperti AS.
Saat ini pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa orang yang diduga mengetahui peristiwa tersebut. Bahkan, salah satu dukun atau paranormal juga ikut diperiksa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)