"Silakan pemerintah pusat menimbangkan dibuka atau ditutup. Kalau saya ya perlu dibuka karena dengan dibuka, ada petugas yang ikut ngawasi," kata Sri Sultan di Yogyakarta, Rabu, 29 September 2021.
Sri Sultan merespon itu menyusul mulai padatnya wisatawan di Yogyakarta saat akhir pekan. Meskipun, destinasi wisata yang uji coba operasional masih terbatas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sesuai rekomendasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), baru sebanyak tujuh destinasi wisata di DIY yang uji coba dibuka. Tujuh destinasi ini ada di Kabupaten Bantul, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sleman. Destinasi wisata ini dipilih, salah satunya sudah mengantongi sertifikat CHSE atau syarat keamanan dalam antisipasi covid-19 dan konektivitas dengan aplikasi peduli lindungi.
Baca: Penyandang Disabilitas di Surakarta Didorong Mampu Mandiri Ekonomi
Sri Sultan mengatakan, kunjungan ke destinasi yang di luar ketentuan lebih berisiko. Ini juga merujuk ditemukannya joki kunjungan ke destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul. Ia menilai, destinasi wisata perlu dibuka meski disertai persyaratan.
"Jadi lebih baik dibuka tapi bisa mengawasi, daripada ditutup tapi tidak bisa mengawasi, sehingga dibuka tapi yang masuk harus sudah vaksin," ujarnya.
Ia meminta pemerintah pusat menimbang situasi di daerah. Menurut dia, wisatawan akan lebih baik ke destinasi yang sudah diatur agar ada pengawasan.
Data Dinas Kesehatan DIY per 29 September, dari total sasaran vaksinasi 2.879.699 jiwa, sebanyak 2.339.228 (81,23 persen) sudah vaksin dosis pertama dan 1.321.775 (45,90 persen) dosis kedua.
"Tidak mungkin jalan ke Jogja kami tutup. Lebih baik ada petugas yang ikut kontrol daripada tidak sama sekali," ujarnya.