Bandung: Seluruh perwakilan partai politik memilih keluar ruangan saat acara peluncuran maskot pilkada oleh KPU Kota Bandung di Hotel Haris & Convention Hall Festival Citylink, Jalan Peta, Minggu malam, 9 Juni 2024. Perwakilan partai politik merasa tak dihargai karena tak diberikan tempat duduk khusus di acara tersebut.
Wakil Ketua DPC PDIP Kota Bandung, Ari Setia Sakti, menilai seharusnya partai politik yang merupakan peserta pemilu mendapatkan tempat duduk khusus dengan nama masing-masing. Namun saat perwakilan partai politik masuk ruangan, tak ada tempat khusus dan harus memilih sendiri tempat duduk secara acak.
"Kami diundang itu ketua dan sekretaris partai. Kami bukan gila hormat tapi penempatan pemilu ada penyelenggara, peserta dan pemilih. Tapi kami ditempatkan di belakang, disuruh random di belakang," ujar Ari saat meninggalkan ruangan acara.
Ari sangat menyayangkan sikap KPU Kota Bandung karena dinilai tidak menghagai partai politik sebagai peserta pemilu. Bahkan diakui Ari, dalam sambutan pun tidak disebutkan parpol-parpol terutama yang hadir dalam acara tersebut.
"Bagaimana kalau ketua masing-masing partai hadir? Masa mau ditempatkan di belakang. Ini pesta demokrasi, dan kami ini pesertanya. Tadi pas MC (pembawa acara) pembukaan juga tidak menyebutkan nama-nama partai sebagai peserta pemilu," tegasnya.
Hal serupa dilakukan Partai Gelora yang turut keluar ruangan karena tak mendapatkan tempat duduk saat acara dimulai. Komunikasi KPU Kota Bandung pun dinilai tak baik dalam tahapan pilkada terutama dalam peluncuran maskot saat ini.
"Duduknya membaur, kami kira itu cuma kita saja partai sebagai peserta pemilu. Pas ke sini aduh. Tadi teman-teman (dari partai lain) juga keluar merasa kecewa. Kalau partai depan lah, ini kita disuruh berbaur," kata Wakil Ketua Partai Gelora Kota Bandung, Agam Darmawangsa, di tempat yang sama.
Agam menuturkan, seluruh perwakilan partai memilih keluar dan tidak menyaksikan peluncuran maskot Pilkada Kota Bandung. Padahal momen tersebut, lanjutnya, sangat berarti dan akan menjadi bagian dari sejarah demokrasi di Kota Bandung.
"Kita merasa tidak dihargai, padahal kita peserta pemilu, bagian utama dari pesta demokrasi ini," tandasnya.
Pantauan Medcom.id, sejumlah perwakilan partai lainnya yang turut walk out yaitu PKS, PSI, dan NasDem.
Bandung: Seluruh perwakilan partai politik memilih keluar ruangan saat acara peluncuran maskot pilkada oleh KPU Kota Bandung di Hotel Haris & Convention Hall Festival Citylink, Jalan Peta, Minggu malam, 9 Juni 2024. Perwakilan
partai politik merasa tak dihargai karena tak diberikan tempat duduk khusus di acara tersebut.
Wakil Ketua DPC PDIP Kota Bandung, Ari Setia Sakti, menilai seharusnya partai politik yang merupakan peserta pemilu mendapatkan tempat duduk khusus dengan nama masing-masing. Namun saat perwakilan partai politik masuk ruangan, tak ada tempat khusus dan harus memilih sendiri tempat duduk secara acak.
"Kami diundang itu ketua dan sekretaris partai. Kami bukan gila hormat tapi penempatan pemilu ada penyelenggara, peserta dan pemilih. Tapi kami ditempatkan di belakang, disuruh random di belakang," ujar Ari saat meninggalkan ruangan acara.
Ari sangat menyayangkan sikap KPU Kota Bandung karena dinilai tidak menghagai partai politik sebagai peserta pemilu. Bahkan diakui Ari, dalam sambutan pun tidak disebutkan parpol-parpol terutama yang hadir dalam acara tersebut.
"Bagaimana kalau ketua masing-masing partai hadir? Masa mau ditempatkan di belakang. Ini pesta demokrasi, dan kami ini pesertanya. Tadi pas MC (pembawa acara) pembukaan juga tidak menyebutkan nama-nama partai sebagai peserta pemilu," tegasnya.
Hal serupa dilakukan Partai Gelora yang turut keluar ruangan karena tak mendapatkan tempat duduk saat acara dimulai. Komunikasi KPU Kota Bandung pun dinilai tak baik dalam tahapan pilkada terutama dalam peluncuran maskot saat ini.
"Duduknya membaur, kami kira itu cuma kita saja partai sebagai peserta pemilu. Pas ke sini aduh. Tadi teman-teman (dari partai lain) juga keluar
merasa kecewa. Kalau partai depan lah, ini kita disuruh berbaur," kata Wakil Ketua Partai Gelora Kota Bandung, Agam Darmawangsa, di tempat yang sama.
Agam menuturkan, seluruh perwakilan partai memilih keluar dan tidak menyaksikan peluncuran maskot Pilkada Kota Bandung. Padahal momen tersebut, lanjutnya, sangat berarti dan akan menjadi bagian dari sejarah demokrasi di Kota Bandung.
"Kita merasa tidak dihargai, padahal kita peserta pemilu, bagian utama dari pesta demokrasi ini," tandasnya.
Pantauan
Medcom.id, sejumlah perwakilan partai lainnya yang turut walk out yaitu PKS, PSI, dan NasDem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)