Gunung Merapi meletus dengan tinggi kolom asap mencapai 5.000 meter dari puncak pada Jumat. (FOTO ANTARA/HO/BPPTKG)
Gunung Merapi meletus dengan tinggi kolom asap mencapai 5.000 meter dari puncak pada Jumat. (FOTO ANTARA/HO/BPPTKG)

Antisipasi Erupsi Merapi, Boyolali Pastikan Logistik Kebencanaan Cukup

Media Indonesia.com • 06 November 2020 08:25
Boyolali: Pemerintah Kabupaten Boyolali mewaspadai perubahan status aktivitas Gunung Merapi yang bergeser dari Waspada (level II) ke Siaga (Level III). Seluruh perangkat dan relawan kebencanaan serta pemerintah desa yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III di Boyolali, Jawa Tengah, disiapkan untuk mengevakuasi warga, jika Merapi erupsi.
 
"Sekda Boyolali segera memerintahkan BPBD untuk berkoordinasi dengan Camat Selo dan kepala desa yang ada di bawahnya. Pun segenap relawan kebencanaan untuk bergerak dan bersiap mengevakuasi warga dari bahaya erupsi Merapi," kata Kepala BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, melansir Mediaindonesia.com, Jumat, 6 November 2020. 
 
Dia menerangkan, seluruh logistik kebencanaan menghadapi erupsi sudah tersedia dan mencukupi. Termasuk penyediaan 100 ribu masker untuk mengantisipasi infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) akibat debu vulkanik yang dilontarkan saat terjadi erupsi. 

Para pengelola desa juga diminta bersiap menerima warga yang dievakuasi. Bambang menerangkan, dampak dari erupsi Merapi bukan saja dirasakan warga yang tinggal di wilayah KRB namun juga sampai ke wilayah kaki Merapi. 
 
Baca: Gunung Merapi Siaga
 
Tiga desa di Kecamatan Selo yakni Jrakah, Tlogolele dan Klakah menjadi perhatian utama dalam rangka penyelamatan atau evakuasi. Kondisi jalur evakuasi segera dicek, sehingga bisa mempercepat proses pemindahan penduduk ke wilayah aman atau masuk ke lokasi Desa Bersaudara, yang menjadi tujuan penampungan warga terdampak erupsi Merapi. 
 
"Semua sudah disiapkan. Kita sudah mendata berapa dukuh yang harus dievakuasi dari tiga desa di wilayah Kecamatan Selo yang masuk dalam KRB III. Seluruh organ BPBD sudah siap di lapangan terutama relawan Merapi. Koordinasi dengan Polri dan TNI, PMI dan lembaga SAR dari daerah terdekat juga sudah dilakukan," tukasnya. 
 
Sementara itu, Kades Jrakah, Tumar, mengatakan warga yang bermukim di enam dukuh terdekat puncak Merapi sudah dikabarkan terkait perubahan status hingga kemungkinan berubah ke level I atau Awas Merapi saat erupsi. Enam dukuh di Desa Jrakah yang sangat rawan dari dampak erupsi atau masuk dalam KRB III adalah dukuh Sepi, Jarak Kidul, Kajor, Tosari dan Jrakah. 
 
"Semua warga yang bermukim di KRB III sudah kita beritahu tentang perubahan status yang masuk ke level II atau Siaga, hingga kemungkinan erupsi yang tidak dapat diduga kapan datangnya. Nanti semua warga akan diungsikan di Desa Bersaudara di Desa Karanggeneng, Sunggingan," ucap Tumar.
 
Warga juga sudah mengamkan barang berharga seperti sertifikat, ijazah dan dokumen penting lainnya untuk dibawa mengungsi saat erupsi. Pihak pemerintah daerah pun sudah menyiapkan lokasi pengamanan ternak seperti sapi, kambing dan lainnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan