Ilustrasi. (Foto: Medcom.id)
Ilustrasi. (Foto: Medcom.id)

Angka Kasus DBD di Kulon Progo Naik

Ahmad Mustaqim • 19 Desember 2020 13:15
Kulon Progo: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meningkat jelang akhir 2020. Bahkan, jumlah kasus sudah melampaui tahun lalu.
 
"Jumlah kasus (DBD) sampai saat ini 340, tiga di antaranya meninggal. Tahun lalu terjadi 296 namun nihil kematian," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, Dinas Kesehatan Kulon Progo, Baning Rahayujati, Sabtu, 19 Desember 2020.
 
Baning mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo telah mengedarkan surat kewaspadaan DBD ke seluruh Puskesmas. Langkah ini dilakukan menyusul peningkatan dan sebagai upaya menekan penambahan kasus.

"Surat itu sudah kami edarkan dengan harapan Puskesmas bisa membantu (menekan kasus DBD)," ujar Baning.
 
Dinas Kesehatan, menurut dia, meminta Puskesmas lebih menggiatkan program satu rumah satu juru pemantau jentik atau Jumantik. Proses pemantauan jentik nyamuk di setiap keluarga sekaligus bisa mengevaluasi kondisi kebersihan lingkungan setiap pekan.
 
Baca juga: Malam Tahun Baru, Polresta Solo Sekat Pintu Masuk Kota
 
"Jumantik ini bisa juga memberantas sarang nyamuk yang ada di tempat umum sehingga dengan cara ini upaya pemberantasan sarang nyamuk, baik di tingkat keluarga maupun umum berjalan efektif," ungkapnya.
 
Ia juga mengimbau masyarakat turut waspada terhadap DBD, terlebih saat musim hujan. Secara khusus setiap keluarga diminta memperhatikan aktivitas anak-anak. Hal ini menyusul tiga kasus kematian akibat DBD tahun ini menimpa anak-anak.
 
Baning menambahkan, ciri-ciri awal tanda anak akan alami DBD yakni terjadi siklus demam pelana kuda. Hari pertama sampai ketiga anak akan mengalami demam tinggi sampai 40 derajat. Memasuki hari ke empat dan lima menjadi fase kritis yang ditandai dengan penurunan suhu tubuh.
 
Menurutnya, orang tua tak boleh lengah bila suhu tubuh anak menurun. Tahap tersebut menjadi kondisi berbahaya jika sampai terjadi kebocoran plasma dengan risiko kematian.
 
"Kalau sudah masuk fase ini seharusnya meminta pertolongan petugas medis agar dapat penanganan," kata dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan