Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pemerintah pusat segera mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 se Indonesia pada akhir tahun. Hal itu guna menghindari potensi lonjakan kasus pada libur natal dan tahun baru (Nataru).
"Kita berharap segera ada petunjuk teknis agar persiapan di lapangan tidak mendadak dan merugikan sektor pariwisata. Apalagi Jabar merupakan daerah tujuan wisata," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Taufik, Rabu, 24 November 2021.
Menurut Dedi, ancaman gelombang ketiga covid-19 harus dihindari, terutama di Jabar. Dia berharap kebijakan teknis segera terbit jauh hari sehingga bisa membuat struktur turunan yang lebih jelas.
"Kepastian soal teknis PPKM level 3 saat libur Nataru penting bagi para pelaku pariwisata juga pemangku kebijakan daerah mengambil sikap. Apalagi saat ini pariwisata Jabar mulai bergairah dilihat dari tingginya angka kunjungan dan hunian hotel," jelasnya.
Baca juga: Berkerumun Rayakan Natal dan Tahun Baru Dilarang, Ratusan Aparat Disiagakan
Sementara itu Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, menjelaskan kondisi perkembangan kasus covid-19 di Kota Bandung saat ini sangat bagus. Indikasinya adalah angka positivity rate 0,14 dan bed occupancy rate (BOR) di angka 4,86 persen.
"Situasi sangat luar biasa baik selama dua bulan ini. Kemarin (peningkatan kasus) terjadi karena kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Tapi, alhamdulillah kondisi siswanya hanya OTG dan sekarang sudah sembuh semua," kata Ema.
Ema meminta momentum menurunnya kasus aktif di Kota Bandung dijaga bersama dengan terus mematuhi protokol kesehatan.
Berdasarkan data Pusat Covid-19 Kota Bandung, kasus aktif saat ini berjumlah 57 dari total kasus terkonfirmasi selama pandemi sebanyak 43.351 per 22 November 2021. Sementara pasien sembuh selama ini sudah berjumlah 41.872 orang dan yang meninggal sebanyak 1.422 orang.
"Dalam menghadapi aturan pemerintah pusat terkait kebijakan level 3 PPKM, kita menunggu petunjuk dan arahan aturannya untuk diikuti. Kemungkinan level 3 itu lebih kepada pembatasan jam operasional yang lebih sedikit dan penekanan mobilitas masyarakat. Intinya, kami tak ingin pula terjadi gelombang III (penyebaran covid-19)," tegasnya.
Menurut Ema, upaya mencegah terjadinya gelombang III, satu di antaranya lewat percepatan vaksinasi yang jumlahnya dosis pertama telah tercapai 98 persen dan dosis kedua mencapai 85 persen. Pihaknya optimistis terwujud herd immunity di Kota Bandung dan diharapkan juga hal yang sama dialami di wilayah aglomerasi Bandung Raya agar kondisinya bisa terus melandai. (Naviandri)
Bandung: Pemerintah
Provinsi Jawa Barat meminta pemerintah pusat segera mengeluarkan petunjuk teknis (juknis) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 se Indonesia pada akhir tahun. Hal itu guna menghindari potensi lonjakan kasus pada libur natal dan tahun baru (Nataru).
"Kita berharap segera ada petunjuk teknis agar persiapan di lapangan tidak mendadak dan merugikan sektor pariwisata. Apalagi Jabar merupakan daerah tujuan wisata," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Taufik, Rabu, 24 November 2021.
Menurut Dedi, ancaman gelombang ketiga covid-19 harus dihindari, terutama di Jabar. Dia berharap kebijakan teknis segera terbit jauh hari sehingga bisa membuat struktur turunan yang lebih jelas.
"Kepastian soal teknis PPKM level 3 saat libur Nataru penting bagi para pelaku pariwisata juga pemangku kebijakan daerah mengambil sikap. Apalagi saat ini pariwisata Jabar mulai bergairah dilihat dari tingginya angka kunjungan dan hunian hotel," jelasnya.
Baca juga:
Berkerumun Rayakan Natal dan Tahun Baru Dilarang, Ratusan Aparat Disiagakan
Sementara itu Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, menjelaskan kondisi perkembangan kasus covid-19 di Kota Bandung saat ini sangat bagus. Indikasinya adalah angka positivity rate 0,14 dan bed occupancy rate (BOR) di angka 4,86 persen.
"Situasi sangat luar biasa baik selama dua bulan ini. Kemarin (peningkatan kasus) terjadi karena kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Tapi, alhamdulillah kondisi siswanya hanya OTG dan sekarang sudah sembuh semua," kata Ema.
Ema meminta momentum menurunnya kasus aktif di Kota Bandung dijaga bersama dengan terus mematuhi protokol kesehatan.
Berdasarkan data Pusat Covid-19 Kota Bandung, kasus aktif saat ini berjumlah 57 dari total kasus terkonfirmasi selama pandemi sebanyak 43.351 per 22 November 2021. Sementara pasien sembuh selama ini sudah berjumlah 41.872 orang dan yang meninggal sebanyak 1.422 orang.
"Dalam menghadapi aturan pemerintah pusat terkait kebijakan level 3 PPKM, kita menunggu petunjuk dan arahan aturannya untuk diikuti. Kemungkinan level 3 itu lebih kepada pembatasan jam operasional yang lebih sedikit dan penekanan mobilitas masyarakat. Intinya, kami tak ingin pula terjadi gelombang III (penyebaran covid-19)," tegasnya.
Menurut Ema, upaya mencegah terjadinya gelombang III, satu di antaranya lewat percepatan vaksinasi yang jumlahnya dosis pertama telah tercapai 98 persen dan dosis kedua mencapai 85 persen. Pihaknya optimistis terwujud herd immunity di Kota Bandung dan diharapkan juga hal yang sama dialami di wilayah aglomerasi Bandung Raya agar kondisinya bisa terus melandai. (Naviandri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)