Yogyakarta: Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Hanik Humaida menyebutkan aktivitas vulkanis Gunung Merapi selama 1-7 Oktober 2021 masih cukup didominasi erupsi efusif.
"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga atau Level III," ujarnya, Jumat, 8 Oktober 2021.
Menurut dia, sampai saat ini potensi bahaya yang ada masih berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Lontaran material vulkanis bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," kata dia.
Sedangkan aktivitas vulkanis selama sepekan terakhir, Hanik menyebutkan guguran lava teramati sebanyak 76 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
Baca juga: Pemkot Bekasi Minta Orang Tua Awasi Anak Sepulang PTM
"Teramati pula adanya penambahan ketinggian kubah lava barat daya sekitar 3 meter. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.679.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.854.000 meter kubik," terang Hanik.
Deformasi Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS, imbuhnya, pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Aktivitas kegempaan juga lebih rendah dari minggu lalu, namun masih dalam intensitas yang tinggi.
Sementara cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut dan tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. (Agus Utantoro)
Yogyakarta: Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Hanik Humaida menyebutkan
aktivitas vulkanis Gunung Merapi selama 1-7 Oktober 2021 masih cukup didominasi erupsi efusif.
"Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga atau Level III," ujarnya, Jumat, 8 Oktober 2021.
Menurut dia, sampai saat ini potensi bahaya yang ada masih berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah Sungai Woro, dan sejauh 5 kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
"Lontaran material vulkanis bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," kata dia.
Sedangkan aktivitas vulkanis selama sepekan terakhir, Hanik menyebutkan guguran lava teramati sebanyak 76 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.
Baca juga:
Pemkot Bekasi Minta Orang Tua Awasi Anak Sepulang PTM
"Teramati pula adanya penambahan ketinggian kubah lava barat daya sekitar 3 meter. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.679.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.854.000 meter kubik," terang Hanik.
Deformasi Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS, imbuhnya, pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. Aktivitas kegempaan juga lebih rendah dari minggu lalu, namun masih dalam intensitas yang tinggi.
Sementara cuaca di sekitar Gunung Merapi umumnya cerah pada pagi dan malam hari, sedangkan siang hingga sore hari berkabut dan tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi. (Agus Utantoro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)