Bandar Lampung: Presiden RI, Joko Widodo, mengenakan pakaian adat Lampung dalam upacara Peringatan Hari Kemerdekaan ke-76, Selasa, 17 Agustus 2021. Baju khas daerah Bumi Ruwa Jurai itu ternyata diproduksi langsung pula dari tangan penjahit Lampung.
"Awal Agustus saya dapat amanat pertama untuk buat pakaian yang akan dipakai Pak Presiden. Lalu ada lagi amanat jahit pakaian warna merah dengan dua alternatif antara Pepadun dan Saibatin," kata Checep, 67, penjahit yang membuat baju adat Lampung untuk Presiden Jokowi.
Dia menceritakan, untuk menjahit pakaian tersebut, ia menerima bahan langsung dari Dekranasda.
"Ditarget 10 Agustus mau dibawa ke Jakarta dan minimal 9 Agustus mau dibuat dokumentasi. Makanya 9 Agustus saya ke Dekranasda bawa hasil pakaian khas Saibatin dan Pepadun," ungkap dia.
Baca juga: Kisah di Balik Pembuatan Baju Adat Lampung yang Dipakai Presiden Jokowi
Dia mengaku terharu dan bangga saat melihat televisi. Sebab, pakaian yang dibuat dengan tangannya itu dilihatnya dikenakan kepala negara.
"Saya buat dalam ukuran panjang tangan 63cm, panjang baju 75cm, celana 106 cm dan pinggang cukup kecil hanya 82cm. Rasanya sangat bangga saat saya buat pakaian itu dengan harapan semoga terpilih menjadi pakaian yang dikenakan pada upacara," harap dia.
Ia menilai Presiden Jokowi terlihat cocok dan gagah dalam mengenakan pakaian tersebut. "Kalau tidak pas mungkin tidak dipilih ya, tapi suatu kebanggaan juga karena dikirim ukuran dari sana orang juga profesional jadi pas dengan ukuran," katanya.
Menurutnya, selama 25 tahun menjadi penjahit pakaian khas Lampung, dia kerap menerima pesanan dari berbagai pejabat, seperti Gubernur dan pimpinan Forkopimda. "Saya memang sangat fokus dalam menjahit, jangan main-main, harus lebih rapih dengan yang lain," tutur Checep.
Bandar Lampung: Presiden RI, Joko Widodo, mengenakan pakaian adat Lampung dalam upacara
Peringatan Hari Kemerdekaan ke-76, Selasa, 17 Agustus 2021. Baju khas daerah Bumi Ruwa Jurai itu ternyata diproduksi langsung pula dari tangan penjahit Lampung.
"Awal Agustus saya dapat amanat pertama untuk buat pakaian yang akan dipakai Pak Presiden. Lalu ada lagi amanat jahit pakaian warna merah dengan dua alternatif antara Pepadun dan Saibatin," kata Checep, 67, penjahit yang membuat baju adat Lampung untuk Presiden Jokowi.
Dia menceritakan, untuk menjahit pakaian tersebut, ia menerima bahan langsung dari Dekranasda.
"Ditarget 10 Agustus mau dibawa ke Jakarta dan minimal 9 Agustus mau dibuat dokumentasi. Makanya 9 Agustus saya ke Dekranasda bawa hasil pakaian khas Saibatin dan Pepadun," ungkap dia.
Baca juga:
Kisah di Balik Pembuatan Baju Adat Lampung yang Dipakai Presiden Jokowi
Dia mengaku terharu dan bangga saat melihat televisi. Sebab, pakaian yang dibuat dengan tangannya itu dilihatnya dikenakan kepala negara.
"Saya buat dalam ukuran panjang tangan 63cm, panjang baju 75cm, celana 106 cm dan pinggang cukup kecil hanya 82cm. Rasanya sangat bangga saat saya buat pakaian itu dengan harapan semoga terpilih menjadi pakaian yang dikenakan pada upacara," harap dia.
Ia menilai Presiden Jokowi terlihat cocok dan gagah dalam mengenakan pakaian tersebut. "Kalau tidak pas mungkin tidak dipilih ya, tapi suatu kebanggaan juga karena dikirim ukuran dari sana orang juga profesional jadi pas dengan ukuran," katanya.
Menurutnya, selama 25 tahun menjadi penjahit pakaian khas Lampung, dia kerap menerima pesanan dari berbagai pejabat, seperti Gubernur dan pimpinan Forkopimda. "Saya memang sangat fokus dalam menjahit, jangan main-main, harus lebih rapih dengan yang lain," tutur Checep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)