Jatim: Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengeklaim berhasil menurunkan angka kemiskinan secara signifikan dalam dua tahun terakhir sejak pandemi covid-19. Pada periode Maret 2021 hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin tercatat berkurang 383.920 orang.
"Dari 34 Provinsi , jumlah penurunan penduduk miskin di Jatim tersebut tercatat paling tinggi," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Rabu, 26 Juli 2023.
Dari data yang ada di periode yang sama, Pemprov Jawa Tengah berhasil mengurangi angka kemiskinan sebanyak 318.250, Jawa Barat sebanyak 306.740, Lampung sebanyak 113.260, Sumatera Utara sebanyak 104.150, Sumatra Selatan 68.080, Yogjakarta 57.980, dan Banten 41.100.
"Alhamdulillah, disaat pandemi covid-19 berkat kerja keras kita semua Provinsi Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan terbanyak di Indonesia" ujarnya.
Berdasarkan Data BPS yang diumumkan 17 Juli 2023, Periode September 2022-Maret 2023, persentase penduduk miskin Jawa Timur turun 0,14 persen poin dari 10,49 persen pada September 2022 menjadi 10,35 persen pada Maret 2023.
Selain banyak program yang digerakkan Pemprov Jatim untuk mengatasi kemiskinan agar berjalan efektif, turunnya angka kemiskinan di Jatim menurut Gubernur Khofifah dipengaruhi sejumlah faktor, seperti pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2023 tumbuh sebesar 4,95 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022, dan tumbuh sebesar 1,02 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2022.
Selanjutnya juga dipengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 4,33 persen, turun 0,48 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022 (4,81 persen), dan turun 1,16 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022 (5,49 persen).
Pemprov Jatim juga menginisiasi Penghapusan Kemiskinan Ekstrem melalui pencairan bantuan produktif bagi keluarga miskin ekstrem di 5 Kabupaten kantong kemiskinan masing-masing keluarga mendapatkan bantuan senilai Rp.1.500.000 yang digunakan sebagai modal usaha produktif.
Baca: Kemiskinan Ekstrem di Mamasa Didata Pemprov Sulbar |
Penurunan kemiskinan di Jawa Timur juga didorong oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif yang didukung adanya permodalan UMKM. Pangsa kredit UMKM terhadap total penyaluran kredit di Jawa Timur tercatat terus mengalami peningkatan sejak 2021.
Hingga triwulan I 2023 terjadi peningkatan sebesar 31,93 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 31,64 persen . Peningkatan pangsa kredit UMKM juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan perbankan untuk bersinergi mendorong peran UMKM dalam perekonomian Jawa Timur mengingat UMKM memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Jawa Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di