Subang: Kasus kematian ibu hamil di Subang akibat terlambat mendapatkan penanganan medis mendapat perhatian dari Bupati Subang, Ruhimat. Ruhimat menyatakan permohonan maaf dan mengaku kecewa atas peristiwa yang terjadi. Ruhimat mengatakan, akan memberikan sanksi kepada petugas yang saat itu bertugas.
"Terkait petugas yang kala itu, saya akan mengambil langkah-langkah supaya jangan sampai terulang kembali," kata Bupati Subang Ruhimat, dalam tayangan Metro TV, Kamis, 9 Maret 2023.
Sementara itu, suami korban Juju Junaidi mengungkapkan kekecewaannya pada layanan RSUD Subang yang dianggap terlambat memberi penanganan medis. Akibat hal itu, istri dan anaknya meninggal dunia.
Namun, Juju meminta agar kasusnya tidak diperpanjang lagi. Ia telah menerima dan tidak akan mengajukan tuntutan secara hukum kepada RSUD Subang.
“Clear aja masalah ini, dari keluarga tidak akan ada penuntutan apapun, cukup sampai disini, “ kata Juju.
Sebelumnya seorang wanita yang hendak melahirkan dalam kondisi kritis meninggal dunia usai ditolak pihak RSUD Subang, Jawa Barat. Pihak rumah sakit menolak pasien diduga karena belum menerima rujukan dari puskesmas.
Kurnaesih, Ibu hamil berusia 39 tahun itu sempat dirujuk ke rumah sakit di Bandung, namun dalam perjalanan, Kurnaesih menghembuskan nafas terakhirnya. Kejadian yang menimpa istri Jujun Junaedi terjadi pada 16 Februari 2023.
Tanggapan Pihak RSUD Subang
Pihak rumah sakit RSUD Subang membantah bahwa ada penolakan terhadap ibu hamil tersebut, yang ada adalah keterlambatan informasi kepada pihak RSUD sehingga pihak RSUD tidak dapat mempersiapkan kedatangan pasien.
Direktur RSUD Ciereng Subang, Achmad Nasuhi mengatakan bahwa pasien rujukan tidak perlu memiliki surat rujukan. Namun, instansi yang merujuk harus melaporkan terlebih dahulu kepada instansi yang dirujuk, agar kebutuhan pasien rujukan dapat dipersiapkan dengan matang.
“Ternyata bidan kami kaget, ini bukannya tadi baru berangkat, tau-taunya sudah sampai 15 menit kemudian,” kata Achmad.
Achmad juga mengatakan saat kejadian, RSUD Subang sedang memiliki banyak pasien yang memenuhi ruang ICU dan para perawat juga tengah menangani pasien bersalin lainnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan folow akun google news Medcom.id
Subang: Kasus kematian
ibu hamil di Subang akibat terlambat mendapatkan penanganan medis mendapat perhatian dari Bupati Subang, Ruhimat. Ruhimat menyatakan permohonan maaf dan mengaku kecewa atas peristiwa yang terjadi. Ruhimat mengatakan, akan memberikan sanksi kepada petugas yang saat itu bertugas.
"Terkait petugas yang kala itu, saya akan mengambil langkah-langkah supaya jangan sampai terulang kembali," kata Bupati Subang Ruhimat, dalam tayangan Metro TV, Kamis, 9 Maret 2023.
Sementara itu, suami korban Juju Junaidi mengungkapkan kekecewaannya pada layanan RSUD Subang yang dianggap terlambat memberi penanganan medis. Akibat hal itu, istri dan anaknya meninggal dunia.
Namun, Juju meminta agar kasusnya tidak diperpanjang lagi. Ia telah menerima dan tidak akan mengajukan tuntutan secara hukum kepada RSUD Subang.
“Clear aja masalah ini, dari keluarga tidak akan ada penuntutan apapun, cukup sampai disini, “ kata Juju.
Sebelumnya seorang wanita yang hendak melahirkan dalam kondisi kritis meninggal dunia usai ditolak pihak RSUD Subang, Jawa Barat. Pihak rumah sakit menolak pasien diduga karena belum menerima rujukan dari puskesmas.
Kurnaesih, Ibu hamil berusia 39 tahun itu sempat dirujuk ke rumah sakit di Bandung, namun dalam perjalanan, Kurnaesih menghembuskan nafas terakhirnya. Kejadian yang menimpa istri Jujun Junaedi terjadi pada 16 Februari 2023.
Tanggapan Pihak RSUD Subang
Pihak rumah sakit RSUD Subang membantah bahwa ada penolakan terhadap ibu hamil tersebut, yang ada adalah keterlambatan informasi kepada pihak RSUD sehingga pihak RSUD tidak dapat mempersiapkan kedatangan pasien.
Direktur RSUD Ciereng Subang, Achmad Nasuhi mengatakan bahwa pasien rujukan tidak perlu memiliki surat rujukan. Namun, instansi yang merujuk harus melaporkan terlebih dahulu kepada instansi yang dirujuk, agar kebutuhan pasien rujukan dapat dipersiapkan dengan matang.
“Ternyata bidan kami kaget, ini bukannya tadi baru berangkat, tau-taunya sudah sampai 15 menit kemudian,” kata Achmad.
Achmad juga mengatakan saat kejadian, RSUD Subang sedang memiliki banyak pasien yang memenuhi ruang ICU dan para perawat juga tengah menangani pasien bersalin lainnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan folow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)