Kupang: Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) segera merelokasi 537 keluarga dari bantaran Kali Liliba yang terdampak tanah longsor.
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengungkapkan ratusan keluarga tersebut akan menempati rumah yang dibangun pemerintah pusat di Kelurahan Manulai II, berjarak sekitar delapan kilometer dari Kali Liliba.
"Di sana ada tanah milik pemerintah daerah luasnya sekitar tujuh hektare," kata Jefri, Selasa, 20 April 2021.
Warga yang direlokasi hanya yang bermukim di bantaran kali. Pemerintah akan mengosongkan bantaran kali yang membelah Kota Kupang tersebut untuk mencegah banjir pada musim hujan tahun depan.
Jefri menerangkan, warga yang direlokasi berasal dari Kelurahan Liliba, Oebufu, dan Tuak Daun Merah. Mereka sudah menandatangani pernyataan bersedia direlokasi.
Baca juga: Api Abadi Mrapen Menyala Lagi
Selain itu, rumah mereka tidak dapat ditempati lagi karena retak akibat longsor. Jefri mengaku telah menyerahkan sertifikat tanah dan rumah kepada warga yang akan direlokasi tersebut.
Lurah Liliba, Viktor Makoni, mengatakan sebanyak 557 keluarga di kelurahan tersebut terdampak siklon seroja, termasuk 49 keluarga yang bermukim di bantaran kali.
"Rumah 49 keluarga itu tidak dapat ditempati lagi berasal dari tiga rukun tetangga (RT)," katanya.
Menurutnya, setelah warga direlokasi, bantaran Kali Liliba dikosongkan dari permukiman untuk dijadikan lahan penghijauan demi mencegah bencana banjir di kemudian hari. (Palce Amalo)
Kupang: Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) segera merelokasi 537 keluarga dari bantaran Kali Liliba yang terdampak
tanah longsor.
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengungkapkan ratusan keluarga tersebut akan menempati rumah yang dibangun pemerintah pusat di Kelurahan Manulai II, berjarak sekitar delapan kilometer dari Kali Liliba.
"Di sana ada tanah milik pemerintah daerah luasnya sekitar tujuh hektare," kata Jefri, Selasa, 20 April 2021.
Warga yang direlokasi hanya yang bermukim di bantaran kali. Pemerintah akan mengosongkan bantaran kali yang membelah Kota Kupang tersebut untuk mencegah banjir pada musim hujan tahun depan.
Jefri menerangkan, warga yang direlokasi berasal dari Kelurahan Liliba, Oebufu, dan Tuak Daun Merah. Mereka sudah menandatangani pernyataan bersedia direlokasi.
Baca juga:
Api Abadi Mrapen Menyala Lagi
Selain itu, rumah mereka tidak dapat ditempati lagi karena retak akibat longsor. Jefri mengaku telah menyerahkan sertifikat tanah dan rumah kepada warga yang akan direlokasi tersebut.
Lurah Liliba, Viktor Makoni, mengatakan sebanyak 557 keluarga di kelurahan tersebut terdampak siklon seroja, termasuk 49 keluarga yang bermukim di bantaran kali.
"Rumah 49 keluarga itu tidak dapat ditempati lagi berasal dari tiga rukun tetangga (RT)," katanya.
Menurutnya, setelah warga direlokasi, bantaran Kali Liliba dikosongkan dari permukiman untuk dijadikan lahan penghijauan demi mencegah bencana banjir di kemudian hari. (Palce Amalo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)