Sejumlah warga saat dievakuasi dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak ke Timika, Kabupaten Mimika. Dokumentasi/ KKP Polres Mimika.
Sejumlah warga saat dievakuasi dari Distrik Beoga, Kabupaten Puncak ke Timika, Kabupaten Mimika. Dokumentasi/ KKP Polres Mimika.

Satgas Nemangkawi Sebut Tak Ada Warga Beoga Mengungsi

Roylinus Ratumakin • 15 April 2021 16:20
Jayapura: Wakil Satuan Tugas (Wakasatgas) Hubungan Masyarakat (Humas) Nemangkawi, AKBP Arif Fajar Satria, menyebut warga Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, dalam keadaan aman.
 
Arif membantah jika ada warga yang mengungsi akibat serangkaian kasus penembakan dan pembakaran di wilayah tersebut.
 
"Jadi harus dibedakan soal kata pengungsi dan diamankan. Kasus warga yang keluar dari Beoga itu adalah diamankan bukan mengungsi," kata Arif saat dikonfirmasi, Kamis, 15 April 2021.

Baca: Mudik Lokal di Sultra Tanpa Penyekatan
 
Arif menjelaskan sejumlah warga termasuk guru dan tenaga medis yang dibawa ke Timika, Kabupaten Mimika, adalah yang diamankan oleh pihak aparat gabungan TNI-Polri.
 
"Kalau pengungsi itu adalah warga secara bersama-sama atau berbondong-bondong keluar dari suatu daerah karena konflik. Sedangkan yang terjadi di Beoga adalah warga yang sebelumnya sudah diamankan oleh TNI-Polri dan dibawa ke Timika," jelasnya.
 
Sebelumnya pada Rabu sore, 14 April 2021, sebanyak delapan orang dievakuasi termasuk dua orang balita. Evakuasi warga sipil dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban sekaligus memberikan trauma healing.
 
KKB sebelumnya melakukan penembakan terhadap dua guru hingga meninggal di Beoga. Yakni Oktovianus Rayo yang ditembak pada Kamis, 8 April dan Yonatan Renden ditembak Jumat, 9 April.
 
Selain itu KKB juga membakar rumah Wakil Ketua I DPRD Puncak Menase Mayau dan rumah Junaidi Sulele (Kepala SMPN) di Beoga.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan