Ilustrasi--Vaksinasi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (Foto: Medcom.id/Rhobi)
URL Berhasil di Salin
Vaksinasi selama Ramadan Fokus pada Warga Nonmuslim
Rhobi Shani • 06 April 2021 11:31
Kudus: Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, memastikan selama Ramadan, vaksinasi covid-19 di Kota Kretek tetap berjalan. Fokus sasaran vaksinasi selama Ramadan masyarakat nonmuslim.
Kepala Seksi Surveilens dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Aniq Fuad, mengatakan pelayanan vaksinasi selama Ramadan tetap berjalan. Namun, pihaknya akan menyesuaikan dengan kemantapan masyarakat.
“Vaksinasi saat Ramadan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa. Tetapi realitanya, orang awam di desa-desa kadang dilema khawatir puasanya batal. Ini sulit juga," kata Aniq, Selasa, 6 April 2021.
Baca juga: Siklon Tropis Seroja Berada di Pulau Timor
Menurut Aniq, Dinas Kesehatan akan melihat antusiasme dan kemantapan masyarakat mengikuti vaksin pada Ramadan. Jika banyak masyarakat muslim yang enggan vaksinasi lantaran khawatir puasanya batal, pemberian vaksin akan difokuskan pada masyarakat nonmuslim.
“Prinsipnya semua lansia dan pelayan publik kita layani. Misalnya nanti yang muslim banyak yang takut puasanya batal kita arahkan ke nonmuslim dulu. Nanti yang muslim bisa setelah lebaran,” kata Aniq.
MUI sebelumnya telah memberikan rekomendasi vaksinasi dilaksanakan malam hari bagi masyarakat muslim. Namun, Dinas Kesehatan belum berencana melaksanakan rekomendasi itu. Sebab pelaksanaan menggerakkan masyarakat muslim untuk melakukan vaksinasi di malam hari tidaklah mudah.
“Aktivitas kalau malam Ramadan kan juga padat. Di sisi lain, petugas vaksinasi juga harus kerja ekstra untuk melakukan vaksinasi di malam hari. Misal dilakukan usai buka puasa, kondisinya sudah lelah. Lalu, kalau dilakukan sesudah tarawih pastinya sudah pada ngantuk. Kendalanya banyak,” beber dia.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Vaksin untuk Indonesia
Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.