Pantura: Banjir yang melanda kawasan pantura Jawa Tengah, belum surut hingga kini. Seperti di Pekalongan, banjir merendam 22 kelurahan di sejumlah kecamatan. Banjir juga merendam ruas jalan utama dan permukiman penduduk.
Sedikitnya 13.000 warga terdampak dan 960 orang mengungsi. Rumah warha terendam banjir dengan ketinggian 0,3-1 meter.
"Kita bersama tim dari Polres, Kodim, SAR, PMI dan relawan terus melakukan evakuasi dan mengirim bantuan logistik ke berbagai wilayah terlanda banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Saminta, Senin, 8 Februari 2021.
Ia menyebutkan hampir seribu warga saat ini mengungsi di 16 titik. Yakni SMKN 3 Kota Pekalongan (60 jiwa), Gedung Amanjiba, Klego (38 jiwa), Aula Kelurahan Pasirkratonkramat (34 jiwa), Aula Kelurahan Degayu (72 jiwa), dan Musala Al Istiqomah, Pasirkratonkramat (42 jiwa).
Baca: Rel Kereta Api di Semarang Masih Tergenang Banjir
Kemudian, Aula Kecamatan Pekalongan Barat (139 jiwa), Masjid Al Karomah ada Tirto (251 jiwa), Masjid Al Fath, Tirto (40 jiwa), Masjid Al Assyaidah Perum BRD (65 jiwa) dan TPQ Al Hikmah, Tirto (36 jiwa).
Selanjutnyam Masjid Al Ikhsan, Tirto (83 jiwa), SDN 4 Klego (10 jiwa), Musala Na Sabandiyah Kelurahan Pasirkratonkramat (20 jiwa), Musala Radhatul Hikmah, Kelurahan Pasirkratonkramat (12 jiwa), Musala Al Islakh (24 jiwa) dan Aula Kelurahan Tirto (34 jiwa).
"Kami gunakan perahu karet untuk evakuasi dan pengiriman logistik dari dapur umum," imbuhnya.
Banjir juga melanda Kabupayen Kudus. Hingga kini ada 211 orang mengungsi di Aula Balai Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Menurut laporan petugas dari Pemerintah Desa Jati Wetan, daya tampung aula desa sebanyak 500 orang sehingga masih bisa menerima pengungsi. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo mengatakan, banjir melanda daerah ini akibat meluapnya beberapa sungai.
Pantura: Banjir yang melanda kawasan pantura Jawa Tengah, belum surut hingga kini. Seperti di Pekalongan,
banjir merendam 22 kelurahan di sejumlah kecamatan. Banjir juga merendam ruas jalan utama dan permukiman penduduk.
Sedikitnya 13.000 warga terdampak dan 960 orang mengungsi. Rumah warha terendam banjir dengan ketinggian 0,3-1 meter.
"Kita bersama tim dari Polres, Kodim, SAR, PMI dan relawan terus melakukan evakuasi dan mengirim bantuan logistik ke berbagai wilayah terlanda banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Saminta, Senin, 8 Februari 2021.
Ia menyebutkan hampir seribu warga saat ini mengungsi di 16 titik. Yakni SMKN 3 Kota Pekalongan (60 jiwa), Gedung Amanjiba, Klego (38 jiwa), Aula Kelurahan Pasirkratonkramat (34 jiwa), Aula Kelurahan Degayu (72 jiwa), dan Musala Al Istiqomah, Pasirkratonkramat (42 jiwa).
Baca: Rel Kereta Api di Semarang Masih Tergenang Banjir
Kemudian, Aula Kecamatan Pekalongan Barat (139 jiwa), Masjid Al Karomah ada Tirto (251 jiwa), Masjid Al Fath, Tirto (40 jiwa), Masjid Al Assyaidah Perum BRD (65 jiwa) dan TPQ Al Hikmah, Tirto (36 jiwa).
Selanjutnyam Masjid Al Ikhsan, Tirto (83 jiwa), SDN 4 Klego (10 jiwa), Musala Na Sabandiyah Kelurahan Pasirkratonkramat (20 jiwa), Musala Radhatul Hikmah, Kelurahan Pasirkratonkramat (12 jiwa), Musala Al Islakh (24 jiwa) dan Aula Kelurahan Tirto (34 jiwa).
"Kami gunakan perahu karet untuk evakuasi dan pengiriman logistik dari dapur umum," imbuhnya.
Banjir juga melanda Kabupayen Kudus. Hingga kini ada 211 orang mengungsi di Aula Balai Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Menurut laporan petugas dari Pemerintah Desa Jati Wetan, daya tampung aula desa sebanyak 500 orang sehingga masih bisa menerima pengungsi. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo mengatakan, banjir melanda daerah ini akibat meluapnya beberapa sungai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)