Tasikmalaya: Intensitas hujan yang tinggi sejak beberapa hari belakangan, memicu terjadinya tanah bergerak, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak 122 rumah di Dusun Ciateg, Desa Setiawaras, Kecamatan Cibalong, rusak akibat peristiwa alam tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin mengatakan, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun sebagian warga masih mengungsi.
"Pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Cibalong terus meluas hingga menyebabkan 122 rumah rusak. Ada tiga rumah dalam kondisi bahaya terpaksa pemiliknya mengungsi ke kerabatnya. Ketiga rumah sudah dipasang garis polisi. Namun, BPBD masih tetap menunggu hasil kajian dari PVMBG," ujarnya, Senin, 1 Maret 2021.
Menurut dia, petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Tagana. dan relawan siaga terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan karena hujan deras masih terus terjadi.
Baca juga: 160 Pegawai Pemkot Tangsel Terpapar Covid-19 selama Pandemi
Berbagai bencana longsor, banjir, pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, pun sudah dilaporkan kepada pemerintah daerah dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG).
"Sejak beberapa hari ini telah dilakukan kajian di lokasi tersebut tetapi hasilnya belum ada. Pergerakan tanah sekarang masih terjadi hingga beberapa rumah dirobohkan," lanjutnya.
Kepala Desa Setiawaras, Asep Gusnawan, membenarkan pergerakan tanah di Kecamatan Cibalong membuat dinding rumah warga retak dan lantai terbelah. Ada pula beberapa rumah terpaksa dikosongkan karena kondisinya berbahaya.
"Warga yang rumahnya mengalami kerusakan pada dinding tembok sudah melakukan upaya dengan memperbaiki retakan dan menutup hingga memperbaiki saluran air dengan tanah agar tidak semakin meluas. Untuk tiga rumah terpaksa dipasang garis polisi karena kondisinya sudah mengalami kerusakan. Kategorinya parah dikhawatirkan ambruk," terangnya. (Kristiadi)
Tasikmalaya: Intensitas hujan yang tinggi sejak beberapa hari belakangan, memicu terjadinya
tanah bergerak, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sebanyak 122 rumah di Dusun Ciateg, Desa Setiawaras, Kecamatan Cibalong, rusak akibat peristiwa alam tersebut.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nuraedidin mengatakan, peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa. Namun sebagian warga masih mengungsi.
"Pergerakan tanah yang terjadi di Kecamatan Cibalong terus meluas hingga menyebabkan 122 rumah rusak. Ada tiga rumah dalam kondisi bahaya terpaksa pemiliknya mengungsi ke kerabatnya. Ketiga rumah sudah dipasang garis polisi. Namun, BPBD masih tetap menunggu hasil kajian dari PVMBG," ujarnya, Senin, 1 Maret 2021.
Menurut dia, petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Tagana. dan relawan siaga terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan karena hujan deras masih terus terjadi.
Baca juga:
160 Pegawai Pemkot Tangsel Terpapar Covid-19 selama Pandemi
Berbagai bencana longsor, banjir, pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, pun sudah dilaporkan kepada pemerintah daerah dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Bencana, Geologi (PVMBG).
"Sejak beberapa hari ini telah dilakukan kajian di lokasi tersebut tetapi hasilnya belum ada. Pergerakan tanah sekarang masih terjadi hingga beberapa rumah dirobohkan," lanjutnya.
Kepala Desa Setiawaras, Asep Gusnawan, membenarkan pergerakan tanah di Kecamatan Cibalong membuat dinding rumah warga retak dan lantai terbelah. Ada pula beberapa rumah terpaksa dikosongkan karena kondisinya berbahaya.
"Warga yang rumahnya mengalami kerusakan pada dinding tembok sudah melakukan upaya dengan memperbaiki retakan dan menutup hingga memperbaiki saluran air dengan tanah agar tidak semakin meluas. Untuk tiga rumah terpaksa dipasang garis polisi karena kondisinya sudah mengalami kerusakan. Kategorinya parah dikhawatirkan ambruk," terangnya. (Kristiadi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)