Malang: Polresta Malang Kota menduga terdapat unsur kelalaian dari insiden lift putus di proyek pembangunan gedung sembilan lantai Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Negeri Malang (Unisma), Jawa Timur. Peristiwa itu menyebabkan empat pekerja meninggal dan enam orang lainnya luka berat.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Leonardus Simarmata, mengatakan peristiwa berawal saat 10 pekerja bangunan hendak menuju lantai lima dari lantai dasar menggunakan lift barang.
"Bukan lift seperti di hotel atau kantor. Ternyata belum sampai lantai lima, di lantai empat itu sling putus, karena diduga awal, tidak kuat menahan beban, mungkin dengan jumlah orang yang cukup banyak ada 10. Dari 10 itu, ada empat meninggal di TKP, enam luka-luka," kata Leonardus saat dikonfirmasi, Kamis, 10 September 2020.
Baca: Lift Putus, 4 Pekerja RSI Unisma Tewas
Dia menjelaskan sejauh ini polisi belum menetapkan tersangka dalam insiden tersebut. Dalam penyelidikan Polresta Malang Kota menggandeng tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur.
"Kita akan lihat apakah ada unsur kelalaian. Kita nanti ambil kesimpulan, sementara ini masih dalam ranah penyelidikan. Kita akan bisa ambil kesimpulan setelah ada dari saksi ahli labfor yang menyatakan," jelasnya.
Sejauh ini polisi telah memeriksa sebanyak lima saksi yang berada di lokasi kejadian saat peristiwa, mulai dari pekerja, mandor, dan pihak lainnya yang terkait dalam proyek pembangunan. Menurutnya polisi juga bakal meminta keterangan pihak Yayasan Unisma dan kontraktor proyek atau pihak ketiga.
"Pasti, kita akan melangkah ke sana (memanggil yayasan dan pihak ketiga). Tapi yang utama adalah mengetahui apakah ada unsur kelalaian atau tidak dalam pembangunan gedung untuk rawat inap itu," ujarnya.
Sementara itu Yayasan Unisma yang menaungi RSI Unisma menyampikan belasungkawa terkait insiden jatuhnya lift proyek pembangunan di Gedung RSI Unisma.
"Kami berduka atas peristiwa ini. Semoga amal ibadah para korban diterima di sisi Allah SWT," kata Sekretaris Yayasan Unisma, Mustangin.
Selanjutnya Yayasan Unisma menyerahkan segala urusan penyelidikan insiden kecelakaan kerja tersebut kepada polisi. Mustangin mengaku Yayasan Unisma siap membantu pihak berwajib dalam penyelidikan.
"Untuk proses hukum di luar kewenangan kami. Tadi siang, kami bersama tim kepolisian ada di lapangan. Kami hanya mendampingi saja, mengkonfirmasi keterangan direktur, apa benar ini milik yayasan," ungkapnya.
Malang: Polresta Malang Kota menduga terdapat unsur kelalaian dari insiden
lift putus di proyek pembangunan gedung sembilan lantai Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Negeri Malang (Unisma), Jawa Timur. Peristiwa itu menyebabkan empat pekerja meninggal dan enam orang lainnya luka berat.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Leonardus Simarmata, mengatakan peristiwa berawal saat 10 pekerja bangunan hendak menuju lantai lima dari lantai dasar menggunakan lift barang.
"Bukan lift seperti di hotel atau kantor. Ternyata belum sampai lantai lima, di lantai empat itu sling putus, karena diduga awal, tidak kuat menahan beban, mungkin dengan jumlah orang yang cukup banyak ada 10. Dari 10 itu, ada empat meninggal di TKP, enam luka-luka," kata Leonardus saat dikonfirmasi, Kamis, 10 September 2020.
Baca:
Lift Putus, 4 Pekerja RSI Unisma Tewas
Dia menjelaskan sejauh ini polisi belum menetapkan tersangka dalam insiden tersebut. Dalam penyelidikan Polresta Malang Kota menggandeng tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur.
"Kita akan lihat apakah ada unsur kelalaian. Kita nanti ambil kesimpulan, sementara ini masih dalam ranah penyelidikan. Kita akan bisa ambil kesimpulan setelah ada dari saksi ahli labfor yang menyatakan," jelasnya.
Sejauh ini polisi telah memeriksa sebanyak lima saksi yang berada di lokasi kejadian saat peristiwa, mulai dari pekerja, mandor, dan pihak lainnya yang terkait dalam proyek pembangunan. Menurutnya polisi juga bakal meminta keterangan pihak Yayasan Unisma dan kontraktor proyek atau pihak ketiga.