Tangerang: Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memastikan jumlah paparan zat radioaktif di lahan kosong di Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten di atas normal. Nilai paparannya berkisar lima sampai tujuh microsievert.
"Kalau bicara ambang normal, angka 0,03 microsievert per jam. Jadi jangan diperdebatkan kalau ada yang bilang 0,05 dan lain-lain," ucap Kepala Bagian Humas dan Protokol Bapeten Abdul Kohar, saat dikonfirmasi, Kamis, 20 Februari 2020
Dia menerangkan upaya dekontaminasi terus dilakukan, lantaran nilai paparan menunjukan angka lima sampai tujuh microsievert. Pembersihan dilakukan dengan mengeruk material tanah dan vegetasi di dekat titik temuan.
Hingga kini, sebanyak 275 drum berisi tanah dan vegetasi diambil dari titik paparan. Material itu dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR).
Bapeten melaporkan adanya paparan zat radioaktif Cesium-137 di wilayah Tangsel. Hasil pengujian pada beberapa lokasi ditemukan kesimpulan peningkatan radiasi zat radioaktif terjadi di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangsel.
Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan menegaskan, zat radioaktif tersebut tidak berasal dari kecelakaan atau kebocoran reaktor riset GA Siwabessy yang terletak di kawasan Serpong.
Cesium 137 adalah produk fisi yang berada di bahan bakar dan hanya akan terlepas jika ada kejadian yang melibatkan kerusakan bahan bakar. Batan dan Bapeten terus membersihkan lokasi tersebut.
Hingga hari ini, 115 drum berisi tanah dan vegetasi yang diindikasikan terpapar dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif. Pengecekan kondisi kesehatan warga di wilayah itu juga dilakukan.
Tangerang: Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memastikan jumlah paparan zat
radioaktif di lahan kosong di Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten di atas normal. Nilai paparannya berkisar lima sampai tujuh microsievert.
"Kalau bicara ambang normal, angka 0,03 microsievert per jam. Jadi jangan diperdebatkan kalau ada yang bilang 0,05 dan lain-lain," ucap Kepala Bagian Humas dan Protokol Bapeten Abdul Kohar, saat dikonfirmasi, Kamis, 20 Februari 2020
Dia menerangkan upaya dekontaminasi terus dilakukan, lantaran nilai paparan menunjukan angka lima sampai tujuh microsievert. Pembersihan dilakukan dengan mengeruk material tanah dan vegetasi di dekat titik temuan.
Hingga kini, sebanyak 275 drum berisi tanah dan vegetasi diambil dari titik paparan. Material itu dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR).
Bapeten melaporkan adanya paparan zat radioaktif Cesium-137 di wilayah Tangsel. Hasil pengujian pada beberapa lokasi ditemukan kesimpulan peningkatan radiasi zat radioaktif terjadi di Perumahan Batan Indah, Setu, Tangsel.
Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan menegaskan, zat radioaktif tersebut tidak berasal dari kecelakaan atau kebocoran reaktor riset GA Siwabessy yang terletak di kawasan Serpong.
Cesium 137 adalah produk fisi yang berada di bahan bakar dan hanya akan terlepas jika ada kejadian yang melibatkan kerusakan bahan bakar. Batan dan Bapeten terus membersihkan lokasi tersebut.
Hingga hari ini, 115 drum berisi tanah dan vegetasi yang diindikasikan terpapar dipindahkan ke tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif. Pengecekan kondisi kesehatan warga di wilayah itu juga dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)