Petugas kesehatan Kabupaten Flores Timur tetap mendekati warga yang menolak rapid test covid-19 dengan pendekatan persuasif. MI/Ferdinandus Rabu
Petugas kesehatan Kabupaten Flores Timur tetap mendekati warga yang menolak rapid test covid-19 dengan pendekatan persuasif. MI/Ferdinandus Rabu

Ada Dugaan Provokator di Balik Penolakan Rapid Test di Flotim

Ferdinandus Rabu • 09 Juni 2020 15:25
Flores: Sebanyak 21 warga dari Dusun Binongko, Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Flores Timur menolak untuk menjalani rapid test setelah diketahui pernah kontak dekat dengan pasien terkonfirmasi positif covid-19.
 
Wakil Bupati Flotim, Agustinus Payong Boli menduga ada upaya provokasi di balik penolakan puluhan warga yang akan menjalani rapid test covid-19 tersebut. Sejumlah upaya persuasif terus dilakukan namun sudah lebih dari sepekan sejak Senin, 1 Juni hingga Selasa, 9 Juni belum berhasil mengajak warga untuk melakukan rapid test. 
 
"Iya kita duga ada provokotor yang sudah memengaruhi warga. Selain warga belum paham, tapi juga ada dugaan provokator di balik itu. Kita akan telusuri dan saya juga minta kepolisian untuk membantu menelusuri," kata Agus Boli, Selasa, 9 Juni 2020. 

"Kita akan tindak tegas jika ditemukan ada upaya provokasi. Terkait penolakan warga untuk dirapid test tersebut, petugas saat ini terus melakukan langkah persuasif. Dan saya juga rencananya akan turun ke lokasi untuk memberikan pemahaman," ujar Agus.
 
Baca: Wali Kota Bandung Pastikan 3 Pasar Ditutup
 
Ia menambahkan pihaknya akan mengambil langkah tegas dengan melaklukan sweeping jika warga masih menolak. Karena rapid test ini perlu dilakukan sebagai salah satu pencegahan dini memutus mata rantai covid-19. 
 
"Jika masih juga menolak petugas tentu akan mengambil langkah tegas dengan melakukan sweeping," ujar Agus Boli.
 
Menurut Agus, rapid test juga untuk kepentingan daerah dan bangsa. Sehingga masyarakat diminta kerelaaan warga agar bersedia menjalani rapid test. 
 
Ia berharap warga harus bisa menjalani rapid test agar diketahui pasti reaktif atau tidak, sehingga warga sekitar atau desa tetangga tidak perlu khawatir. 
 
"Tidak perlu terprovokasi. Karena melalui rapid test kita bisa deteksi dini. Kita jaga agar kondisi antar warga desa tetap terjalin baik," ujarnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan