Banda Aceh: Persediaan ternak untuk pelaksanaan tradisi meugang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah di Aceh mencapai 52.032 ekor. Persediaan tersebut merupakan hasil pendataan dari 23 kabupaten/kota se-Aceh.
"Jumlah persediaan sebanyak 52.032 ekor ternak, ini terdiri dari sapi, kerbau, kambing, dan domba," Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Aceh, Zalsufran, Minggu, 16 Juni 2024.
Persediaan tersebut terbagi atas sapi jantan sebanyak 17.783 ekor, sapi betina tidak produktif 2.210 ekor, sapi betina produktif dua ekor, dan sapi Australia 587 ekor.
"Kemudian, untuk kerbau jantan sebanyak 8.242 ekor, kerbau betina tidak produktif 3.082 ekor, dan kerbau betina produktif 15 ekor. Sedangkan untuk persediaan kambing mencapai 15.685 ekor dan domba 4.426 ekor," papar dia.
Proses pemotongan hewan untuk tradisi meugang diharapkan dilakukan di rumah potong hewan (RPH) yang tersedia di setiap kabupaten/kota. Hal ini untuk memastikan pengawasan yang baik.
"Semua ternak untuk meugang juga diperiksa kesehatannya sebelum dipotong dan diberikan surat keterangan kesehatan hewan, hingga layak konsums," jelasnya.
Makna Tradisi Meugang
Meugang merupakan tradisi masyarakat Aceh menjelang Ramadan maupun Idulfitri dan Iduladha. Dalam tradisi tersebut, masyarakat membeli dan mengonsumsi daging sapi kerbau, maupun kambing lebih banyak dari hari biasanya.
Tradisi tersebut sudah dilakukan sejak masa kesultanan, terutama Sultan Iskandar Muda. Pada masa itu, tradisi meugang dilakukan dengan cara menyembelih hewan ternak dalam jumlah besar dan dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Hingga saat ini, tradisi meugang masih dilestarikan oleh masyarakat Aceh. Tradisi ini menjadi momen penting bagi setiap keluarga untuk berkumpul dan makan bersama.
Banda Aceh: Persediaan ternak untuk pelaksanaan tradisi meugang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah di Aceh mencapai
52.032 ekor. Persediaan tersebut merupakan hasil pendataan dari 23 kabupaten/kota se-Aceh.
"Jumlah persediaan sebanyak 52.032 ekor ternak, ini terdiri dari sapi, kerbau, kambing, dan domba," Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Aceh, Zalsufran, Minggu, 16 Juni 2024.
Persediaan tersebut terbagi atas sapi jantan sebanyak 17.783 ekor, sapi betina tidak produktif 2.210 ekor, sapi betina produktif dua ekor, dan sapi Australia 587 ekor.
"Kemudian, untuk kerbau jantan sebanyak 8.242 ekor, kerbau betina tidak produktif 3.082 ekor, dan kerbau betina produktif 15 ekor. Sedangkan untuk persediaan kambing mencapai 15.685 ekor dan domba 4.426 ekor," papar dia.
Proses pemotongan hewan untuk tradisi meugang diharapkan dilakukan di rumah potong hewan (RPH) yang tersedia di setiap kabupaten/kota. Hal ini untuk memastikan pengawasan yang baik.
"Semua ternak untuk meugang juga diperiksa kesehatannya sebelum dipotong dan diberikan surat keterangan kesehatan hewan, hingga layak konsums," jelasnya.
Makna Tradisi Meugang
Meugang merupakan tradisi masyarakat Aceh menjelang Ramadan maupun Idulfitri dan Iduladha. Dalam tradisi tersebut, masyarakat membeli dan mengonsumsi daging sapi kerbau, maupun kambing lebih banyak dari hari biasanya.
Tradisi tersebut sudah dilakukan sejak masa kesultanan, terutama Sultan Iskandar Muda. Pada masa itu, tradisi meugang dilakukan dengan cara menyembelih hewan ternak dalam jumlah besar dan dibagikan secara gratis
kepada masyarakat.
Hingga saat ini, tradisi meugang masih dilestarikan oleh masyarakat Aceh. Tradisi ini menjadi momen penting bagi setiap keluarga untuk berkumpul dan makan bersama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)