Tangerang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengimbau panitia kurban dan masyarakat tidak menggunakan kantong plastik hitam atau sekali pakai sebagai wadah daging kurban. Hal tersebut lantaran plastik hitam merupakan hasil dari proses daur ulang bekas pakai yang mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan.
"Masyarakat dapat menggunakan alternatif pembungkus daging ramah lingkungan atau membawa wadah sendiri yang terbuat dari bahan ramah lingkungan saat mengambil atau mengantarkan hak atas hewan kurban," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinkes Kota Tangerang, Mugiya Wardhany, di Tangerang, Jumat, 14 Juni 2024.
Mugiya menuturkan kantong plastik bukan jenis kemasan food grade dan tidak memenuhi standardisasi material yang layak digunakan untuk memproduksi perlengkapan makan. Selain itu, sebagian besar kantong plastik rata-rata mengandung logam berat timbal (Pb) yang melebihi batas yang ditentukan.
"Timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, maupun tangan atau makanan. Selain masalah kesehatan, penggunaan plastik juga menjadi masalah lingkungan sebab limbah tersebut tidak mudah terurai bahkan hingga ratusan tahun," jelasnya.
Mugiya menambahkan masyarakat dapat menggunakan alternatif lainnya sebagai wadah pembungkus daging kurban. Seperti, besek bambu yang sifatnya ramah lingkungan dan adanya rongga diantara anyaman bambu membuat pengemasan makanan menjadi lebih segar.
"Bisa juga dengan memakai daun pisang atau daun jati sebagai wadah daging kurban. Ataupun bisa juga menggunakan tas purun sebagai wadah saat membawa daging kurban dari tempat pemotongan hewan kurban ke rumah, sehingga ramah lingkungan dan higienis," ungkapnya.
Tangerang: Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengimbau panitia kurban dan masyarakat tidak menggunakan kantong plastik hitam atau sekali pakai sebagai wadah
daging kurban. Hal tersebut lantaran plastik hitam merupakan hasil dari proses daur ulang bekas pakai yang mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan.
"Masyarakat dapat menggunakan alternatif pembungkus daging ramah lingkungan atau membawa wadah sendiri yang terbuat dari bahan ramah lingkungan saat mengambil atau mengantarkan hak atas hewan kurban," kata Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinkes Kota Tangerang, Mugiya Wardhany, di Tangerang, Jumat, 14 Juni 2024.
Mugiya menuturkan kantong plastik bukan jenis kemasan food grade dan tidak memenuhi standardisasi material yang layak digunakan untuk memproduksi perlengkapan makan. Selain itu, sebagian besar kantong plastik rata-rata mengandung logam berat timbal (Pb) yang melebihi batas yang ditentukan.
"Timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, maupun tangan atau makanan. Selain masalah kesehatan, penggunaan plastik juga menjadi masalah lingkungan sebab limbah tersebut tidak mudah terurai bahkan hingga ratusan tahun," jelasnya.
Mugiya menambahkan masyarakat dapat menggunakan alternatif lainnya sebagai wadah pembungkus daging kurban. Seperti, besek bambu yang sifatnya ramah lingkungan dan adanya rongga diantara anyaman bambu membuat pengemasan makanan menjadi lebih segar.
"Bisa juga dengan memakai daun pisang atau daun jati sebagai wadah daging kurban. Ataupun bisa juga menggunakan tas purun sebagai wadah saat membawa daging kurban dari tempat pemotongan hewan kurban ke rumah, sehingga ramah lingkungan dan higienis," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)