Universitas Brawijaya (UB) di Kota Malang, Jawa Timur, menganugerahi gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) atau Doktor HC kepada Menteri BUMN, Erick Thohir. Medcom.id/ Daviq Umar Al Faruq
Universitas Brawijaya (UB) di Kota Malang, Jawa Timur, menganugerahi gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) atau Doktor HC kepada Menteri BUMN, Erick Thohir. Medcom.id/ Daviq Umar Al Faruq

Erick Thohir Ceritakan Awal Mula Pebisnis Hingga Menteri BUMN

Daviq Umar Al Faruq • 03 Maret 2023 13:15
Malang: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memberikan orasi ilmiah terkait Eternalitas Transformasi BUMN. Erick menyebut tahun 2019 adalah Annus mirabilis atau tahun menakjubkan bagi dirinya lantaran mendapat amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin BUMN.
 
Ia mengaku hal ini memberikan banyak mengubah cara pandang tentang peran negara, ilmu manajemen, dan melayani negeri.
 
"Itulah tahun ketika saya memulai sesuatu yang baru, setelah puluhan tahun berkiprah di dunia bisnis," kata Erick di Gedung Samantha UB, Jumat, 3 Maret 2023.
 
Baca: UB Anugerahi Menteri BUMN Erick Thohir Gelar Doktor Kehormatan

Bagi Erick, mengelola media massa, membesarkan klub basket menjadi juara nasional, dan menahkodai klub sepak bola terbaik dunia adalah pengalaman menakjubkan. Namun, posisinya saat ini sebagai Menteri BUMN jauh lebih menakjubkan, lebih memberi makna dan pelajaran tentang betapa besar potensi Indonesia.

Erick mencontohkan sudut pandang dirinya tentang globalisasi saat ini amat berbeda dengan dirinya saat masih aktif menjadi pengusaha. Erick menyebut globalisasi merupakan sebuah isu yang banyak disampaikan, namun jarang benar-benar dipahami inti masalah dari globalisasi, khususnya globalisasi hari ini dan ke depan bagi Indonesia.
 
Sebagai pengusaha kala itu, dia jarang memikirkan tentang globalisasi, dan jika pun menjadi agenda, biasanya dalam konteks kepentingan perusahaan.
 
"Ketika saya mendapat amanat mengelola negara, memikirkan globalisasi dalam konteks kepentingan nasional adalah tugas dan amanah baru," jelasnya.
 
Sebagai menteri, Erick mengatakan kebijakan yang gulirkan tentu haruslah menjadi kebijakan yang beyond globalization, yaitu globalisasi ala Indonesia. Dalam perjalanan menemukan globalisasi ala Indonesia itu, Erick menemukan fakta bahwa BUMN memiliki peran penting namun perlu untuk bertransformasi.
 
Ia menyebut sumber daya alam dan manusia Indonesia, infrastruktur bisnis serta portofolio usaha yang sudah berusia puluhan, bahkan ada yang ratusan tahun, harusnya bisa menyelaraskan diri menari bersama globalisasi dunia.
 
"Dari sini kita masuk kepada pertanyaan menarik, apa strategi BUMN dalam meletakkan kepentingan Indonesia di tengah globalisasi? Inilah yang saya kemukakan sebagai sebuah eternitas transformasi BUMN," ungkapnya.
 
Eternitas berarti kelanggengan atau sesuatu yang bersifat abadi. Sementara transformasi adalah perubahan rupa, bentuk, sifat, atau pun fungsi, dengan cara menambah, mengurangi, atau menata kembali unsur-unsurnya.
 
Erick mengatakan eternitas transformasi BUMN bermakna transformasi BUMN, kapan pun, oleh siapa pun, dan bagaimana pun, harus kembali kepada hakikat BUMN yang diamanatkan oleh Konstitusi UUD 1945.
 
Menurutnya kelanggengan BUMN adalah kelanggengan negara. Melalui BUMN, dia sampaikan begara menjalankan mandat konstitusionalnya mengelola cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Erick ingin BUMN menjadi benteng sekaligus sebagai lokomotif ekonomi nasional.
 
"Strategi eternitas transformasi BUMN harus mampu menjadikan BUMN sebagai pelaku bisnis berkelas dunia, yang memiliki penguasaan, jangkauan bisnis, dan pengelolaan yang melampaui batas-batas negara Indonesia, menjadi bagian penting dari ekspansi kepentingan nasional dalam era globalisasi," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan